sp-globalindo.co.id – Komplikasi diabetes banyak sekali, salah satunya adalah ketoasidosis diabetikum akut.
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, ketoasidosis diabetikum merupakan komplikasi yang mendesak pada penderita diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2.
Ketoasidosis diabetik menyebabkan lebih dari 500.000 rawat inap setiap tahunnya.
Kasus terbanyak terjadi pada usia 18-44 tahun (56 persen), 2/3 kasus terjadi pada diabetes tipe 1, dan 1/3 kasus terjadi pada diabetes tipe 2.
Penderita diabetes yang mengalami komplikasi tersebut memiliki risiko kematian lebih tinggi akibat kondisi seperti sepsis dan serangan jantung.
Pelajari lebih lanjut tentang penyebab dan gejala ketoasidosis diabetikum.
Baca juga: Risiko Komplikasi Diabetes pada Pria Lebih Tinggi Dibanding Wanita Apa Penyebab Ketoasidosis Diabetik?
Dikutip dari Cleveland Clinic, penyebab utama terjadinya ketoasidosis diabetikum adalah karena tubuh penderita diabetes tidak memiliki cukup insulin.
Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas.
Tubuh membutuhkan insulin untuk mengubah glukosa (gula), sumber energi utama tubuh, menjadi energi.
Jika insulin tidak tersedia atau cukup, hati mulai memecah lemak tubuh untuk dijadikan energi.
Ketika hati memecah lemak, organ ini melepaskan keton ke dalam aliran darah.
Keton dalam jumlah tinggi membuat darah menjadi asam (pH darah terlalu rendah) dan Anda bisa mengalami dehidrasi parah.
Kemudian hal itu akan mengarah pada bantuan medis darurat.
Baca juga: 4 Komplikasi Diabetes Paling Umum di Indonesia
Jika tidak segera mendapat pengobatan, ketoasidosis diabetikum dapat menyebabkan komplikasi serius, antara lain: kadar kalium yang sangat rendah (hipokalemia), pembengkakan otak (edema serebral), cairan di paru-paru (edema paru), gagal jantung, kerusakan pada ginjal dan organ lainnya. kelesuan
Tanpa pengobatan, komplikasi diabetes akut ini pada akhirnya dapat menyebabkan kematian.