Jakarta, Compas.com – Kerusakan sensor oksigen dapat menyebabkan beberapa masalah serius. Yang paling penting adalah membuat kinerja mesin turun dengan bahan bakar knalpot yang tidak terkendali.
Karena itu, kedua pemilik mobil secara teratur diperiksa secara teratur untuk mengetahui kondisi untuk mengemudi kenyamanan.
Menurut Octaviano Dew, Rise Technical Support Pt Niterra Mobility Indonesia sebagai produsen plug NGK -Tenn Indonesia, ada beberapa hal yang melakukan sensor oksigen pada kendaraan yang rusak.
Itu juga berbunyi: Setelah banjir dan tanah longsor, Puncak Path Gadog kembali normal
“Sensor oksigen tidak diragukan lagi umur panjang, tetapi di satu sisi tidak berarti bahwa item ini tidak dapat rusak,” kata Diko beberapa waktu lalu.
Penyebab kerusakan sensor oksigen, yang berlanjut diko, dapat bervariasi. Tetapi paling sering ditemukan karena delapan hal, yaitu:
– Kabel yang rusak disebabkan oleh faktor tekanan dan getaran.
– Deformasi karena tabrakan atau getaran.
– Kontak dibubarkan karena panas yang berlebihan.
– Kapasitas penyegelan berkurang karena tekanan getaran dan masuk ke dalam air yang menyebabkan Korea.
Baca juga: Kenali 5 fitur dalam sensor oksigen mobil mulai kesal
– Sensor yang diblokir oleh penyimpanan karbon, minyak dan debu membuat produksi pemanasan internal.
– Karbon pada tubuh sensor yang dapat membuat tegangan sensor normal.
– Plastik meleleh silikon yang direkatkan ke tubuh sensorik membuat sensor output normal.
– Sensor kontak dalam penyebab air dan Korea.
“Kondisi ini perlu dipantau karena perlu diperiksa sesekali. Biasanya ketika melakukan lokakarya resmi, mekanik juga memeriksa sensor oksigen. Jika kotor, itu akan segera bersih,” katanya.
Lihat berita dengan berita tentang pilihan kami secara langsung di ponsel Anda. Pilih akses saluran utama ke Compas.com WhatsApp Channel: https://www.whatsapp.com/chanel/0029vafbedbpzrk13ho3d. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.