sp-globalindo.co.id – Generasi baru berperan penting dalam restorasi ekosistem mangrove secara berkelanjutan.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) pada Selasa (22/10/2024) hingga Jumat (25) di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim). /10) /2024).
Acara ini diikuti oleh 15 peserta berusia 15 hingga 25 tahun yang berasal dari Relawan Mangrove SMA Negeri 8 Balikpapan, serta Relawan Mangrove dari Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Sekadar informasi, Youth Mangrove Action diadakan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan partisipasi aktif generasi muda yang terlibat langsung dalam pemulihan ekosistem mangrove. Acara ini juga menjadi wahana diskusi mengenai inovasi rehabilitasi mangrove.
Baca juga: BRGM: Agar Pembangunan Berkelanjutan Harus Dibarengi dengan Perlindungan Alam”
Melalui kegiatan tersebut, BRGM telah dua kali melibatkan generasi muda dalam restorasi ekosistem lahan basah, gambut, dan mangrove.
Ketua Satgas Kerja Sama, Hak dan Kemasyarakatan Didy Wurjanto mengatakan Youth Mangrove Action bertujuan untuk memberdayakan generasi muda untuk terlibat langsung dalam kegiatan restorasi mangrove.
“Kami berharap para peserta yang mengikuti kegiatan ini dapat berbagi ilmu dan mengaplikasikannya di setiap daerah atau komunitas yang diikutinya,” kata Didi dalam siaran tertulis, Minggu (27/10/2024).
Dalam kegiatan ini, peserta mengikuti beberapa kegiatan menarik seperti mengunjungi SMA Negeri 8 Balikpapan sebagai contoh penerapan perlindungan ekosistem mangrove di tingkat sekolah.
Peserta juga menjelajah Ibu Kota Kepulauan (IKN) yang mendukung konsep kota hutan, menjelajahi hutan mangrove di Desa Mentawir dan mengikuti berbagai permainan interaktif.
Baca Juga: Sinergi Lintas Sektor, BRGM Gelar Sosialisasi Perencanaan dan Konservasi Mangrove di Delhi Serdang
Aktivis lingkungan hidup Kaltim penerima Anugerah Kalpataru 2017, Agus Bei, turut hadir dalam acara tersebut. Memberikan pengetahuan tentang ekosistem mangrove dan perlindungannya.
Agus mengatakan kelestarian ekosistem ini tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Menurutnya, pemulihan fungsi ekosistem mangrove membutuhkan waktu puluhan tahun.
Ia mengapresiasi kehadiran BRGM bersama relawan Youth Mangrove Action untuk mengkaji ekosistem mangrove dan manfaatnya di kawasan pesisir.
“Saya berharap para peserta dapat menyebarkan potensi mangrove kepada masyarakat umum,” kata Agus.
Agus Bei telah melakukan restorasi mangrove sejak tahun 2001. Awalnya dipindahkan untuk memulihkan ekosistem mangrove, diawali dengan masuknya air pasang ke pemukiman warga.
Akibat hilangnya hutan bakau, angin kencang bertiup dari laut. Dampaknya, gelombang laut langsung menerjang pemukiman penduduk dan merusak sekitar 300 pemukiman warga.