LA PAZ, sp-globalindo.co.id – Pada Sabtu (11/2/2024), sekelompok pendukung mantan Presiden Bolivia Evo Morales menyandera sedikitnya 200 tentara.
Kementerian Luar Negeri Bolivia mengumumkan tiga unit militer di provinsi Chapare diserang oleh kelompok tak dikenal pada Jumat (1/11/2024).
“Mereka mengambil senjata dan amunisi,” lapor kantor berita tersebut, seraya menambahkan bahwa massa menculik tentara dari tiga kamp.
Baca juga: Massa Pro-Evo Morales Bentrok dengan Polisi Bolivia, 29 Orang Terluka
Pendukung Morales, pemimpin masyarakat adat pertama di negara itu, memblokir jalan tiga minggu lalu untuk mencegah penangkapannya.
Penentang promoral mengatakan upaya penangkapannya adalah upaya untuk mencegah mantan presiden itu kembali berkuasa.
Polisi pemerintah Bolivia telah mengerahkan pasukan ke Cochabamba untuk membantu membersihkan penghalang jalan.
Sebuah video yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan 16 tentara dikelilingi oleh pengunjuk rasa sambil memegang tongkat tajam.
Mereka mematikan air dan listrik lalu membawa kami pergi,” kata seorang pria berseragam.
Baca juga: Mantan Presiden Bolivia Evo Morales Ungkap Dirinya Penjahat Usai Penembakan Sasaran
Morales, yang mengancam akan melakukan mogok makan jika pemerintah menolak untuk bernegosiasi, telah meminta para pendukungnya untuk berhenti memblokir jalan guna mencegah pertumpahan darah.
Evo Morales (65) adalah presiden Bolivia dari tahun 2006 hingga 2019. Ia mengundurkan diri setelah pemilu diduga dicurangi.
Morales dilarang mencalonkan diri lagi, tetapi ingin menantang mantan rekannya, Presiden Luis Arce, dalam pemilu Bolivia pada Agustus 2025.
Morales sedang diselidiki atas tuduhan pemerkosaan, perdagangan manusia dan penyelundupan setelah dia diduga menjalin hubungan dengan seorang gadis berusia 15 tahun pada tahun 2015.
Katanya, hal itu dilakukan untuk mencegah para dakwaan kembali berkuasa.
Baca juga: Bolivia menuduh Evo Morales yang merekayasa penembakan itu sendiri
Massa pro-Morales memprotes kenaikan harga bahan bakar dan pangan di negara Amerika Selatan tersebut.
Pada Minggu (27/10/2024), ketegangan antara Morales dan Arce meningkat tajam setelah terjadi penembakan di dekat kota Cochabamba.
Mereka menuduh agen pemerintah mencoba membunuh Morales ketika dia pergi ke stasiun radio untuk wawancara.
Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan truk pikap Morales penuh lubang peluru. Sopirnya terluka di bagian kepala.
Namun pemerintah Bolivia mengklaim bahwa polisi menembaki mobil Morales setelah menggerebek sebuah pos pemeriksaan untuk mencari penyelundupan narkoba.
Baca Juga: Mantan Presiden Bolivia Evo Morales Ditembak, Mobilnya Memiliki 14 Lubang Peluru Dengarkan berita terhangat dan berita langsung kami di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.