KLATEN, sp-globalindo.co.id – Shock breker merupakan salah satu bagian kendaraan yang biasanya dipasangkan pegas atau pegas untuk menopang bobot kendaraan.
Peredam kejut tersebut diharapkan mampu menstabilkan guncangan mobil lebih cepat saat permukaan jalan tidak rata.
Sementara itu, saat ban mobil melaju di jalan yang tidak rata, pegas berperan sebagai bantalan. Alhasil, roda pun leluasa diturunkan, diharapkan tidak menimbulkan guncangan lebih lanjut pada penumpang kabin.
Baca juga: Perilaku yang Menyebabkan Link Stabilizer Suspensi Mobil Mudah Putus
Dwi, pemilik bengkel mobil Sumber Rejeki Cawas Klaten, mengatakan, kerusakan shockbreaker bisa diketahui saat mobil dikendarai, dengan melihat tampilan fisiknya lalu membongkarnya untuk diperiksa.
“Saat mobil melewati polisi tidur, jalan berlubang, atau jalan berkelok, peredam kejut yang tertutup dapat menyebabkan mobil bergetar dalam waktu lama,” kata Dwi kepada sp-globalindo.co.id, Senin (14 Oktober 2024).
Jadi, menurut Dwi, gejala kerusakan shockbreaker bisa dirasakan oleh penumpang yang membutuhkan kenyamanan.
Baca Juga: Ini Alasan Toyota Tak Pasang Suspensi Baru di Fortuner 4×2
Hal sebaliknya juga bisa terjadi, dimana shockbreaker tidak mau mereduksi dan mengambil alih tegangan pegas sebagai penopang bobot kendaraan, kata Dwi.
Menurut Dwi, kondisi tersebut membuat mobil seperti tidak memiliki suspensi karena guncangannya tidak pernah melemah. Peredam hanya memanfaatkan efek ban pada masing-masing roda.
Menurut Dwi, selain tidak bergetar, mobil juga bisa mengeluarkan suara ketukan yang keras jika dikendarai terlalu cepat di jalanan tidak rata.
Baca Juga: Inilah Ciri-ciri Stabilizer Sasis Mobil yang Perlu Diganti
Hal ini terjadi karena suspensi tidak mampu meredam guncangan mobil sehingga terjadi guncangan yang kuat dan efek saling hantaman gaya yang tersebar di area pegas, kata Devi.
Dwi mengatakan konsumen juga bisa mengecek kebocoran pada area shockbreaker. Jika terdapat oli basah, kemungkinan besar masalahnya adalah kebocoran dan dapat menyebabkan penipisan cairan, yang mengakibatkan penurunan kinerja.
Oleh karena itu, jika mobil banyak berguncang, terasa tidak stabil, dan mengeluarkan suara ketukan yang keras saat melewati trotoar yang tidak rata, bisa jadi itu tandanya peredam kejut sudah rusak. Dengarkan berita terkini dan pilihan terbaik kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengunjungi saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.