sp-globalindo.co.id – Penyempitan pembuluh darah akibat wabah bisa menyebabkan serangan jantung, bahkan stroke. Diperlukan intervensi untuk memperlebar pembuluh darah.
Beberapa dekade lalu, dunia medis menggunakan dua pilihan intervensi, yaitu stent (cincin jantung) dan balon berlapis obat (DCB). Keduanya memiliki fungsi dan manfaat masing-masing dalam mendukung aliran darah yang lebih baik ke otot jantung, namun cara kerjanya berbeda.
Stent atau cincin adalah tabung kecil berongga yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah agar pembuluh darah tetap terbuka. Setelah dipasang, stent mengembang.
Sedangkan DCP merupakan balon yang dilapisi obat anti inflamasi yang dilepaskan ke dinding pembuluh darah saat balon dipompa. Obat ini mencegah pertumbuhan banyak sel yang dapat menyebabkan penyumbatan kembali. Setelah itu balon dilepas. Oleh karena itu tidak ada benda asing yang tersisa di tubuh pasien.
Sebagaimana Prof.Dr. Dijelaskan Dasad Mulijono, prosedur pemasangan DCP mirip dengan pemasangan stent, hanya saja prosedurnya dilakukan di ruang kateterisasi (cath lab) dengan anestesi lokal melalui lengan atau paha kanan.
Baca juga: Apa Perbedaan Gejala Angin Duduk dan Serangan Jantung?
Penyumbatan pada arteri koroner kemudian dibuka menggunakan balon khusus sehingga mengurangi penyumbatan hingga lebih dari 30 persen sehingga dapat mencegah serangan jantung.
“Seiring berjalannya waktu, obat-obatan yang tertinggal di pembuluh darah, seiring dengan perbaikan gaya hidup, dapat membantu menghilangkan sisa penyumbatan di tubuh pasien dan memperlebar pembuluh darah,” jelasnya.
Pilihan antara stent atau DCP bergantung pada kondisi spesifik pasien dan sifat luka. Untuk pembuluh darah yang lebih sempit atau lebih besar, pemasangan stent biasanya direkomendasikan.
Keunggulan DCB adalah tidak meninggalkan benda asing di dalam tubuh pasien, memungkinkan pasien memiliki pembuluh darah yang dapat berkontraksi dan melebar sesuai fungsi pembuluh darah, serta tidak menyumbat saat pemasangan stent. di dalam. prosedur bypass jika pasien membutuhkan satu hari.
Karena struktur pembuluh darahnya tetap terjaga, DCP menjadi pilihan yang baik untuk pasien muda atau pasien yang masih bekerja keras, kata dokter jantung di Pusat Kardiovaskular RS Bethsaida Tangerang ini.
Baca juga: Saatnya Pakai Cincin Hati?
Selain itu, tidak ada batasan jumlah DCB karena DC dapat digunakan dalam jangka waktu lama dan tidak ada benda asing yang tertinggal.
Namun, Dr. Dasarh mengenang pentingnya pola hidup sehat pasca pemasangan DCB.
“Gaya hidup sehat, termasuk pola makan nabati dengan manfaat nutrisi, penting untuk memastikan kesehatan arteri koroner, dan program kami akan mengurangi kemungkinan restenosis dan penyumbatan baru,” katanya.
Prof. Dassad sendiri mengembangkan pola makan D-Nutritarian, yang mengedepankan pola makan nabati yang sehat, yang sangat bermanfaat bagi mereka yang menderita penyakit kronis, termasuk pasien pasca pemasangan stent atau DCB.
Baca juga: Pertolongan Pertama Serangan Jantung Mendadak Dengarkan pesannya langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.