NEWS INDONESIA Kisruh Distribusi Makanan PON XXI 2024: Menpora Dito Ariotedjo Lakukan Langkah Cepat
sp-globalindo.co.id – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumut kembali menjadi ranah publik. Bukan karena sukses di bidang olah raga, tapi karena kendala distribusi pangan.
Peristiwa tersebut viral di media sosial setelah sejumlah atlet dan ofisial melaporkan adanya keterlambatan distribusi makanan dan menu yang dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan mereka selama Olimpiade.
Video dan foto yang beredar di berbagai platform media sosial memperlihatkan menu makanan dengan porsi ambigu dan kualitas atlet profesional.
Baca juga: Lapangan Voli PON Tertutup Debu, Atlet Alami Sesak Nafas Saat Bertanding.
Sejumlah pemberitaan menyebutkan, terjadi keterlambatan beberapa jam dalam pendistribusian makanan sehingga berdampak pada kondisi fisik dan mental para pemain.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo bergerak cepat.
Berkoordinasi dan mengevaluasi dengan tim yang tepat untuk menemukan solusi dan tindakan perbaikan.
“Jadi harus kita akui bahwa kita harus memberi makan dalam jumlah besar, dan itu tidak mudah. Dan mungkin Sumatera dan Aceh baru pertama kali menjadi tuan rumah perhelatan besar seperti PON,” kata pria yang akrab disapa Dito itu.
“Bayangkan makan tiga kali sekaligus. Kami perlu mengirim puluhan ribu lagi. “Jadi tentu akan ada tes, ada perbaikan, tapi kita perlu segera memahami tindakan apa yang diambil dan bagaimana setiap daerah bisa mengurangi risikonya di masa depan,” imbuhnya.
Baca Juga: 6 Pemain Profesional yang Akan Ikuti Pertandingan Free Fire PON XXI, Daftar Lengkapnya Disini
Menindaklanjutinya, pada Jumat (13/9/2024), pihaknya melakukan peninjauan prima terhadap area pengemasan dan pengiriman yang akan digunakan pada perhelatan PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Mengawasi proses distribusi dan pengemasan makanan serta memantau langsung kualitas makanan yang disajikan. Dijelaskannya, menu makanan para atlet berbeda dengan menu yang disajikan di panitia PON.
Ini kotak resmi PON Sumut dan khusus untuk panitia penyelenggara, LO dan seluruh ofisial pertandingan. Jadi bukan atletnya, kata Dito Ariotedjo.
“Kalau atlet pagi makannya di buffet, siang di kos hotel, malam ke hotel, jadi bukan nasi kotak. Kalau atlet ini proteinnya dua kali lipat, ada karbon. Kalau Saya tidak salah, kalorinya berlipat ganda pada karbon dan protein, menurut ahli gizi
Terkait video viral yang viral di media sosial, ia meminta verifikasi informasinya.
“Kita harus melihat keaslian informasi yang viral. Banyak kelompok yang menyebarkan informasi yang perlu diidentifikasi,” kata Dito Ariotedjo.
Saat ini, itulah peristiwa terkait pangan selama pelaksanaan program PON XXI 2024. Sebab kejadian seperti itu bukanlah hal yang lumrah karena sering muncul di acara-acara besar.