JAKARTA, sp-globalindo.co.id – BYD baru-baru ini resmi debut di Indonesia. Pabrikan mobil listrik asal China ini memperkenalkan tiga produk utama: BYD Seal, BYD Atto 3, dan BYD Dolphin.
Ketiga model tersebut menggunakan baterai LFP (Lithium Iron-Phosphate) yang disebut Baterai Blade.
Baterai LFP yang digunakan BYD tidak memerlukan cadangan nikel dan memiliki keunggulan lebih aman dibandingkan jenis baterai lainnya, seperti nikel-mangan-kobalt-oksida (NMC) dan lithium ion.
Baca juga: Masalah Mesin Bukan Alasan Menderek Kendaraan Berat
Baterai LFP ini memiliki keunggulan jangkauan hingga 600 km, serta memiliki tingkat keamanan yang tinggi jika terjadi benturan atau kerusakan, serta tidak mengeluarkan api atau gas.
BYD juga melakukan pengujian baterai, dimana baterai NMC meledak dan terbakar ketika dipotong menjadi logam. Saat ini, baterai LFP tidak merespons pembatalan setrika.
“Baterai LFP sangat andal dan tahan lama. “Desain baterai yang unik memiliki kepadatan energi yang tinggi dan sangat andal untuk kendaraan listrik BYD,” kata CEO BYD Motor Indonesia Eagle Zhao baru-baru ini kepada sp-globalindo.co.id.
Pada tahun 2022, BYD Group memutuskan untuk meluncurkan FinDreams Battery dan mendirikan bisnis manufaktur baterai independen.
Baca Juga: Ingat, Usia Minimal Pengendara Sepeda Listrik adalah 12 Tahun
FinDream memiliki dua fasilitas produksi, unit pertama berkapasitas 20.000 gigawatt yang mampu memproduksi 500.000 baterai, dan unit kedua berkapasitas 15.000 gigawatt yang mampu memproduksi 300.000 baterai.
Kedua fasilitas tersebut memiliki kapasitas produksi 850.000 baterai per tahun. FinDreams memproduksi baterai tidak hanya untuk kendaraan listrik, tetapi juga untuk perangkat elektronik lainnya. Dengarkan berita dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Untuk bergabung dengan saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id, pilih saluran berita favorit Anda: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.