Partai Gerindra akhirnya memutuskan untuk melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) dalam serangkaian pengingat ulang tahun ke-17 yang diadakan pada 13-15. Februari 2025, di Hambalang, West -java.
Pilihan untuk melakukan KLB benar-benar konstitusional, karena Pasal 36 artikel dan artikel Partai Gerindra (AD/Art) dari Partai Gerindra, bahwa persyaratan untuk implementasi KLB harus berpartisipasi dalam setidaknya 2/3 (dua pertiga) dari Dewan Kepemimpinan Regional.
Selama proses penerapan KLB, pertemuan kepemimpinan nasional (RAPYMNAS), yang berpartisipasi dalam Dewan Dewan Kepemimpinan Cabang (tingkat Kota/Kabupaten), juga dipegang oleh Dewan Dewan/Tingkat Registri), kepemimpinan Dewan Kepemimpinan Regional (tingkat provinsi) dan manajemen pemimpin pusat. persen.
Juga Baca: Mengapa Prabowo menawarkan koalisi permanen ke Kim Plus?
Ratapan percepatan Kongres tentu tidak tiba -tiba hadir. Permintaan yang sama sebenarnya diajukan oleh administrator partai ke Rapymnas Partai Gerindra 24 Agustus 2024.
Sesuai dengan momentum kebijakan pemerintah pusat untuk melaksanakan efisiensi anggaran, pilihan kombinasi off rap dan kegiatan KLB dalam serangkaian adalah preferensi strategis bagi partai dalam upaya untuk menabung.
Selain itu, Gerindra Party KLB 5 (lima) membuat keputusan, yaitu Laporan Pertama, dan Laporan Kewajiban DPP Pihak Gerindra untuk periode 2020-2025.
Kedua, untuk memulihkan Prabowo sebagai ketua Partai Gerindra DPP untuk periode 2025-2030.
Ketiga, Prabowo adalah ketua Dewan Partai Gerindra atau Wali Amanat untuk periode 2025-2030.
Keempat, Prabowo ditetapkan sebagai formasi tunggal. Kongres memberikan mandat kepada Pak Prabowo sebagai satu -satunya formasi untuk menyempurnakan artikel, undang -undang, serta komposisi kepemimpinan DPP Partai Gerindra.
Kelima, Prabowo meminta untuk menjadi kandidat presiden dari Partai Gerindra dalam pemilihan presiden 2029.
Baca juga: Gerindra Wants Prabowo
Secara politis, sosok Prabowo memiliki ikatan (pita) yang kuat dengan partai Gerindra. Dapat dikatakan bahwa Prabowo adalah semangat partai Gerindra, karena simbolisasi partai yang membawa kepala burung Garuda terkait dengannya.
Sebagai peserta, setiap kerangka kerja menyadari bahwa kehadiran Prabowo memiliki manfaatnya sendiri untuk partai Gerindra.
Bukan hanya tentang kondisi eksternal yang diperluas Prabowo dalam kasus tentang efek ekor paket (efek dingin) untuk memenangkan suara dalam setiap pilihan.
Dalam urusan internal partai, keberadaan prabowo di tubuh partai Gerindra menjadi simbol pemersatu, pengikat persaudaraan dan penjaga antusiasme setiap kader untuk tidak menyerah dalam perjuangan politik apa pun.
Selain itu, gaya kepemimpinan Prabowo dengan contoh -contoh lead. Dia akan bertindak sebelum berbicara, sehingga setiap salam keluar darinya selalu sejalan dengan sikapnya.