BAMAKO, sp-globalindo.co.id – Aliansi pemberontak Mali menuduh tentara Rusia dan tentara bayaran menyerang kendaraan di wilayah Segou Mali, menewaskan sembilan warga sipil.
Hal tersebut dilaporkan pada Sabtu (4/1/2025) malam oleh kelompok masyarakat sipil dan koalisi pemberontak Mali.
Mohamed Almauloud Ramadane, juru bicara koalisi kelompok Tuareg yang memperjuangkan tanah air merdeka di Mali utara, mengatakan kendaraan tersebut sedang melakukan perjalanan dari kota Nyono ke kamp pengungsi di Mauritania ketika diserang pada hari Kamis.
Baca juga: Meski Hari Ini Hari Terakhir, Penyidik Akan Upayakan Perpanjangan Surat Perintah Penangkapan Presiden Korsel
Dia dan asosiasi masyarakat sipil setempat Kal Akal mengatakan serangan itu dilakukan oleh pejuang yang bersekutu dengan angkatan bersenjata Mali dan kelompok kontraktor militer swasta Wagner Russia.
Dalam pernyataan terpisah, ketua Kel Ansar, salah satu kelompok Tuareg terbesar, menyerukan penyelidikan.
Namun, dia mengatakan bukan pasukan Mali yang berada di balik pertumpahan darah tersebut, dikutip Reuters, Minggu (5/1/2025).
Militer Mali tidak menanggapi permintaan komentar. Sedangkan untuk Wagner, belum bisa segera dihubungi.
Pasukan Wagner (tentara bayaran Rusia) berada di Mali setelah tentara merebut kekuasaan dalam dua kudeta pada tahun 2020 dan 2021.
Serta penarikan pasukan Prancis dan PBB. Dia mendukung pasukan Mali dalam perang melawan pemberontak dan separatis Tuareg.
Baca juga: Joe Biden: Jangan Lewatkan Kerusuhan di Gedung Capitol AS pada 2021
Pada bulan Desember, Human Rights Watch mengatakan angkatan bersenjata Mali, yang didukung oleh Wagner dan kelompok bersenjata Islam, telah melakukan pelanggaran serius terhadap warga sipil yang melanggar hukum perang. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.