JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjafudian mengatakan pengurangan jadwal belajar atau libur sebagian menjadi pilihan paling ideal bagi siswa sekolah selama bulan Ramadhan 2025.
Saat ini, pemerintah tengah mempelajari libur sekolah pada masa Prapaskah tahun ini.
“Beberapa opsi seperti libur penuh, pengurangan jam belajar, atau libur sebagian dapat dibicarakan. Namun kemungkinan pengurangan jam belajar atau libur sebagian lebih ideal karena tetap menjaga keberlangsungan proses pembelajaran, dengan tetap memberikan keleluasaan bagi siswa dan siswa. guru dalam menjalankan puasa secara bertahap,” kata Hetifah kepada sp-globalindo.co.id, Selasa (14/1/2025).
Menurut Hetifah, dengan adanya libur parsial, tujuan pembelajaran selama Ramadhan 2025 tetap dapat tercapai tanpa membebani siswa secara berlebihan.
Baca juga: PBNU Bahas Libur Sekolah Ramadhan di Munas dan di Conbes
Selain itu, terkait rencana libur sekolah selama Ramadhan, kata dia, sebenarnya perlu mempertimbangkan aspek pendidikan, sosial, dan agama.
“Mengingat pentingnya bulan Ramadhan bagi umat Islam, maka kebijakan yang mendukung ibadah tanpa mengorbankan proses pembelajaran harus menjadi solusi yang proporsional,” ujarnya.
Oleh karena itu, HETIFA mendorong partisipasi pemangku kepentingan, antara lain pemerintah daerah, asosiasi guru, dan tokoh masyarakat, dalam pengambilan kebijakan sesuai karakteristik daerah masing-masing.
Ia menilai peran serta semua pihak penting agar kebijakan yang diterapkan mampu menjaga nilai-nilai keagamaan masyarakat.
“Intinya pemerintah harus memperhatikan kurikulum sekolah agar libur tidak mengganggu tujuan tercapainya pembelajaran di sekolah,” jelas Hetifa.
Baca juga: Pemerintah Pertimbangkan 3 Pilihan Libur Sekolah Selama Ramadhan 2025
“Meski bulan Ramadhan penuh libur, hendaknya sekolah menyediakan kegiatan baik keagamaan maupun non keagamaan yang bermanfaat bagi pengembangan minat dan bakat siswa. Para pemangku kepentingan pendidikan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mitty mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan tiga opsi terkait liburan selama bulan Ramadhan.
Menurut Muti, opsi tersebut nantinya akan dibahas dalam pertemuan lintas, yakni di Kementerian Agama (Kemeng) dan Kementerian Dalam Negeri (Kementerian Dalam Negeri).
“Ada tiga opsi yang dikembangkan di masyarakat,” kata Muti, Selasa (14/1/2025).
Menurut dia, tiga opsi yang dibahas antara lain melengkapi libur Ramadhan dengan kegiatan keagamaan.
Kedua, hari libur parsial, seperti awal Ramadhan, libur beberapa hari, dan kembali merayakan Idul Fitri.
Ketiga, sekolah tetap seperti biasa.
Menurut Mu’ti, banyak pihak yang menawarkan libur penuh agar mahasiswa bisa fokus mengikuti kegiatan keagamaan.
Namun ada pula yang menginginkan pola libur parsial, seperti saat ini awal Ramadhan tinggal beberapa hari lagi dan menjelang Idul Fitri.
Mu’ti menunggu pembahasan di tingkat lintas level dalam waktu dekat dan diumumkan melalui surat edaran yang dikeluarkan masing-masing menteri terkait. Lihat berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih akses saluran utama sp-globalindo.co.id Saluran WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029vafpbedbpzjzrk13ho3d. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.