SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Otomotif

Komitmen Pabrik Ditagih Airlangga, Ini Tanggapan BYD Indonesia

JAKARTA, sp-globalindo.co.id – BYD Indonesia buka suara, setelah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlanga Hartarto dalam acara Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 meminta konfirmasi pelaksanaan komitmen investasi di Tanah Air. / 12/2024).

Dalam keterangan tertulisnya kepada sp-globalindo.co.id, Head of Public Relations dan Government Relations BYD Indonesia Luther T. Panjaitan mengatakan, rencana investasi pihaknya akan dilakukan sesuai arahan pemerintah, khususnya ekspor.

“BYD selalu berhubungan baik dengan pemerintah, termasuk Pak Aerlanga. Kalau soal promosi ekspor, beliau sudah sering mengatakannya dan memang benar, (pabrik) itu menjadi tujuan kami,” kata Luther, Selasa (3 /12/2024).

Baca juga: Airlangga Rebut Janji Bangun Pabrik BYD di Indonesia

Selain itu, fasilitas BYD di Indonesia berkapasitas 150.000 unit per tahun sehingga ekspor menjadi salah satu strategi produksinya, lanjutnya.

Pusat penelitian akan berlokasi di Kawasan Industri Smartpolitan di Subang, Jawa Barat. Perkembangan terkini sedang dalam tahap persiapan dan harus selesai pada akhir tahun 2025.

Sementara itu, terkait status kawasan ekonomi khusus (KEK) yang diberikan Airlangga bisa dicabut jika BYD tidak memenuhi kewajibannya, Luther menjelaskan, pihaknya terus melakukan komunikasi.

“Soal kawasan ekonomi khusus, yang terpenting bermanfaat bagi seluruh pemangku kepentingan, daerah, tenaga kerja, dan kawasan industri (Subang Smartpolitan),” kata Luther.

“Di pihak BYD tentunya hanya mengikuti dan mengeksekusi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kami masih konfirmasi dengan produsen industri untuk teknisnya, status zona khusus akan membantu mempercepat persetujuan,” kata Luther.

Baca juga: Acosta dan Marquez Jadi Pebalap Paling Berpeluang Jatuh di MotoGP 2024

Oleh karena itu, status BYD saat ini masih layak dan sesuai dengan komitmen investasi pemerintah, tidak ada masalah dan kami aktif berkoordinasi dengan pemerintah dan kementerian terkait, tambahnya.

Sebelumnya, saat berkunjung ke booth BYD pada pameran GJAW 2024, Airlangga menegaskan BYD memenuhi komitmennya untuk mendirikan pabrik perakitan kendaraan listrik di Tanah Air.

Ia juga meminta produsen China tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, tapi juga berkontribusi terhadap ekspor.

Pasalnya, perseroan telah mendapatkan beberapa insentif dari pemerintah Indonesia, seperti pembebasan bea masuk dan PPnBM untuk mendukung pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia.

“Jadi, apakah kamu sedang membangun pabrik atau tidak?” “Tidak hanya untuk dalam negeri tapi juga untuk ekspor,” kata Airlangga ICE BSD City, Tangerang.

Baca Juga: 4 Mobil Yang Bannya Rusak Saat Digunakan Jarak Jauh

“Kalau tidak ekspor, saya cabut status kawasan ekonomi khusus (KEK) untuk BYD,” ujarnya.

Oleh karena itu, Liu Xueliang, General Manager divisi penjualan mobil BYD untuk kawasan Asia-Pasifik, mengatakan BYD berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi global utamanya.

Dengan investasi sebesar Rp11,7 triliun, BYD berharap dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai hub manufaktur kendaraan listrik global. Terima berita dan pembaruan pilihan di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstal.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *