SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Nasional

Komnas HAM Diminta Bergerak Usut Kasus Polisi Tembak Pelajar SMA di Semarang

Jakarta, sp-globalindo.co.id – Komisi Nasional (HAM) diharuskan untuk menyerahkan petugas polisi di penembakan GR (17) siswa Sekolah Semarang, Jawa Tengah (Jawa Tengah (Jawa Tengah (Jawa Tengah).

Polisi mengatakan GR (17) terlibat dalam ruang bawah tanah antara klub -klub sampai mereka akhirnya ditembak mati dan terbunuh selama polisi.

Pengakuan polisi oleh Pusat Keamanan dan pelajaran strategis, Bambang Rukimito memperkirakan bahwa kelompok asing harus dimasukkan karena definisi kepolisian sering oleh polisi karena rasisme yang menarik.

“Itulah sebabnya partai asing, Komisi Hak Asasi Manusia, harus segera melakukan penyelidikan untuk mendapatkan lebih banyak informasi atau bukti,” kata Bambang pada hari Selasa (11/26/2024).

Dan Baca: Kebenaran Tragedi Siswa Sekolah Vokal Semarang ditembak mati oleh Brawl

Dia juga bertanya apakah polisi menembak keterampilan dan keterampilan sewa dan proses yang terkait dengan senjata api.

Selain itu, banyak aturan dikendalikan oleh penggunaan senjata api oleh karyawan Polri.

Misalnya, Kepala MEM National Police (COPP) Nomor 1 tahun 2009 mengenai penggunaan tindakan polisi, dan Nomment 8 2009 mengenai implementasi prinsip -prinsip hak asasi manusia.

Menurutnya, dalam undang -undang yang ada, penggunaan senjata api harus melewati tahap -tahap tertentu, seperti peringatan diarahkan oleh udara, dan api tidak boleh membunuh atau menghentikan ancaman terhadap pekerja dan masyarakat.

“Pertanyaannya adalah proses yang telah dilakukan? Bagaimana cara membahayakan karyawan dalam karyawan atau komunitas?”

BACA JUGA: Kasus tembakan pembersih Marang, keamanan

Bambang juga menyoroti banyak tuduhan serupa.

Dia juga mengakui bahwa polisi harus segera mengevaluasi tindakan distribusi publik dalam kasus ini.

“Sebagai kasus kematian di Sumatra Barat, atau 7 korban tewas di sungai,” kata Bambang.

Selain itu, dia melihat polisi bahwa dia harus menggunakan kamera tubuh atau kamera tubuh saat bekerja.

“Sayangnya akuisisi Chodcam dari semua karyawan tidak terjadi sejak Juni 2024 dan tidak menerima alasan mengapa tidak ada anggaran,” katanya.

Dan baca: Siswa sekolah vokaratif di Marang Dead ditembak oleh polisi, berikut adalah definisi Kapolrestabes

Diketahui, siswa dari sekolah profesional negara bagian pada inisial GR (17) dikatakan telah ditembak mati oleh polisi pada hari Minggu (11/10/2024) sekitar pukul 01.00 WIB.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *