sp-globalindo.co.id – Sistem operasi (OS) komputer umumnya membutuhkan ruang penyimpanan yang besar, misalnya Microsoft Windows yang membutuhkan sekitar 15 GB hingga 20 GB, atau MacOS yang membutuhkan ruang penyimpanan lebih dari 10 GB.
Berbeda dengan KolibriOS yang merupakan sistem operasi ringan dan cepat yang dirancang untuk komputer (PC) lama. Sistem operasi ini hanya berukuran 1,44 MB, sehingga bisa dijalankan di floppy disk alias floppy disk dengan ruang penyimpanan yang sama.
Jika Anda memiliki komputer lama/lambat yang tidak dapat menginstal Windows terbaru atau memiliki penyimpanan terbatas, Anda dapat mencoba KolibriOS.
KolibriOS hanya memerlukan sedikit penyimpanan karena ditulis menggunakan bahasa pemrograman Majelis x86, bukan C atau C++ seperti kebanyakan sistem operasi.
Bahasa pemrograman assembly memberikan kontrol yang lebih besar terhadap perangkat keras, sehingga dapat bekerja secara efisien dan cepat.
Sebagai informasi, KolibriOS pada tahun 2004 merupakan modifikasi (fork) dari sistem operasi MenuetOS 32-bit, namun kini telah banyak mengalami perubahan.
Sistem operasi yang masih dalam pengembangan pada tahun 2024 ini mempertahankan basis kode x86, fokus 32-bit, tanpa dukungan 64-bit seperti MenuetOS.
Sistem operasi 64-bit memiliki performa yang lebih baik dan dapat memproses data yang lebih besar dibandingkan sistem operasi 32-bit. Sistem operasi 32-bit lebih efisien, serta menghemat RAM dan media penyimpanan.
Baca juga: Perjuangan Jepang Meninggalkan Floppy Disk
KolibriOS ringan dan dapat dijalankan di komputer mana pun dengan CPU yang kompatibel dengan set instruksi Intel Pentium i586, RAM 8 MB, dan kartu grafis yang kompatibel dengan standar video VESA.
Video yang dibagikan YouTuber Michael MJD menunjukkan KolibriOS bisa diinstal menggunakan floppy disk. Saat disket dimasukkan ke komputer, pengguna akan disambut oleh halaman instalasi berwarna biru.
Setelah instalasi selesai, pengguna dapat melihat halaman utama (desktop) dengan berbagai ikon aplikasi, seperti TinyPad, Debug dan Shell.
Di kiri bawah layar, terdapat menu “Menu” mirip dengan “Start” di Windows. Dengan mengkliknya, pengguna bisa mengakses berbagai aplikasi seperti game dan musik. Pengguna juga dapat menekan tombol “Shut Down” untuk mematikan komputer.
Baca juga: Kalkulator modifikasi lama, dapat diakses online dengan ChatGPT
KolibriOS juga dilengkapi browser yang disebut NetSurf dan WebView. Namun Michael tidak bisa mengakses Internet karena kartu Ethernet miliknya tidak terdeteksi oleh KolibriOS di beberapa komputer yang ia gunakan.
Michael kemudian mendalami berbagai program yang ada di KolibriOS, antara lain kalkulator, aplikasi pengolah kata TinyPad dan CEdit, serta game Tetris, Pong, Flappy Bird, Block Memory, dan Just Clicks.
Sang YouTuber kemudian menguji audionya di KolibriOS. Rupanya, audio juga tidak berfungsi di KolibriOS, mungkin karena driver audio di komputer Michael tidak kompatibel.
Baca Juga: Mengapa Banyak Komputer Jadul Berwarna Krem atau Krem?