SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Global

Kremlin Perbarui Doktrin Nuklir, Tanggapan Tegas Langkah AS di Ukraina

MOSKOW, sp-globalindo.co.id – Kremlin pada Selasa (19 November 2024) mengumumkan bahwa perubahan doktrin nuklir Rusia telah disusun dan mereka akan menyetujuinya jika diperlukan. Langkah ini diambil sebagai respons atas keputusan Presiden AS Joe Biden yang mengizinkan Ukraina menembakkan rudal ke wilayah Rusia.

“Perubahan hampir terjadi. Jika perlu, mereka akan ditangani secara hukum,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti dikutip TASS, menurut Reuters.

Moskow melihat keputusan AS ini sebagai langkah yang berisiko dan provokatif. Kremlin menyebut tindakan tersebut “buruk” dan memperingatkan bahwa Rusia akan meresponsnya.

Baca juga: Reaksi Tim Trump Usai Biden Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Amerika untuk Bunuh Rusia Ketegangan Mendalam Hubungan Rusia-Amerika

Presiden Vladimir Putin sebelumnya memperingatkan bahwa penggunaan rudal jarak jauh oleh Ukraina dengan dukungan NATO dapat dilihat sebagai partisipasi langsung negara-negara Barat dalam konflik tersebut.

“Keputusan ini menunjukkan kesengajaan NATO dan AS dalam perang di Ukraina,” kata Putin pada September lalu.

Amerika Serikat akhirnya menyetujui permintaan Ukraina setelah berbulan-bulan Presiden Volodymyr Zelensky menyetujuinya. Langkah ini terutama merupakan respons terhadap pengumuman Korea Utara tentang partisipasi pasukan darat yang mendukung Rusia di medan perang. Tanggapan Moskow

Kremlin mengatakan bahwa doktrin nuklir baru ini memungkinkan serangan yang biasanya didukung oleh negara nuklir seperti NATO dilihat sebagai serangan bersama terhadap Rusia.

“Ini adalah peringatan bagi Barat bahwa garis merah kita tidak boleh dilewati,” kata Peskov.

Peskov juga mengatakan bahwa Rusia terbuka untuk menormalisasi hubungan dengan Amerika Serikat, namun mengatakan bahwa proses ini memerlukan kerja sama. “Kami tidak bisa dan tidak akan menari tango sendirian,” tambahnya.

Baca juga: Di Hari ke 1.000 Invasi Rusia, Ukraina Ingin Akhiri Perang Tahun Depan Krisis Dunia Baru

Perubahan doktrin nuklir Rusia semakin memperburuk ketegangan hubungan Moskow dengan Barat sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962.

Analis Barat melihat langkah tersebut sebagai upaya Rusia untuk memperingatkan negara-negara Barat agar tidak meningkatkan bantuan militer ke Ukraina. Namun, rincian lengkap dari doktrin baru tersebut belum dipublikasikan.

Saat perang memasuki hari ke-1.000, ribuan orang telah kehilangan nyawa, sebagian besar adalah warga Ukraina, sementara Rusia kini menguasai sekitar seperlima wilayah negara tersebut.

Baca juga: Rusia berjanji akan membalas jika Ukraina mengirimkan rudal jarak jauh AS

“Krisis ini menunjukkan bahwa Rusia dan Barat mulai menjauh dari dialog yang tepat,” kata seorang analis yang berbasis di Moskow. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih berita yang Anda suka untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *