SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Sports

Kritik PDI-P, Golkar: 10 Tahun Berkuasa, Apa Ada Tudingan “Parcok”?

Jakarta, sp-globalindo.co.id – Anggota Komite DPR III, Seedeson Tandra, mengkritik tuduhan PDI -P yang terkait dengan partisipasi “Partai Parcok (Parcok)” dan pengembangan polisi dalam pemilihan 2024.

Politisi partai partai berpikir bahwa tuduhan itu tidak berdasar dan memiliki kesempatan untuk menyebabkan kekacauan publik.

“Saya ingin menelepon rekan-rekan saya dari PDI-p. Saya menelepon, ya, jangan menjadi dia, ini berusia 10 tahun.

Baca juga: PDI-PCIE

Dia menekankan pentingnya PDI-P untuk tidak menanggung biaya tanpa data yang jelas, karena itu hanya akan membingungkan publik.

Tandra juga percaya bahwa tuduhan PDI-P tampaknya bersifat politis, terutama ketika kandidat yang mengenakan kerugian dalam pemilihan.

“Tur ini, orang lain yang menang, bukan kategori yang tidak memiliki data, tidak ada dasar untuk bukti ini, kebingungan masyarakat,” katanya.

Selain itu, Tandra menggambarkan sikap PDI-P yang memuji kecerdasan rakyat Jakarta ketika para kandidat yang mengenakan, Pratono Anung-Rano Karno, memenangkan suara yang lebih tinggi.

Namun, ketika PDI-P kalah dalam pemilihan 2017, partai itu benar-benar menyinggung Anies Baswedan, yang terpilih sebagai penguasa DKI Jakarta pada waktu itu.

“Baru saja DKI, misalnya, orang -orang pintar. Karena mereka telah menang. Di masa lalu?

“Sekarang saya membutuhkan Tuan Aies? Wow, Tuan Anies adalah orang yang baik. Model perannya bukan untuk menggunakan standar,” katanya.

Baca Juga: Yulius PDI-P siap diuji oleh Partai Brown, tentu saja tidak melanggar kode DPR

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Krientiento sebelumnya menyebutkan gerakan “Partai Coklat” yang harus disediakan dalam proses pemilihan 2024.

Ini disiarkan ketika Hasto menunjukkan bahwa kelas semua pihak menyaksikan pemungutan suara untuk pemilihan lokal simultan tahun 2024.

“Di Jawa Timur, ini relatif menguntungkan, tetapi kami masih menonton gerakan Festival Cokelat, seperti di utara Sumatra,” kata Hasto kepada Megawati Soekarnoputri pada hari Rabu 27/11/2024).

Hasto menjelaskan bahwa, berdasarkan pemantauan internal PDI-P, implementasi pemilihan lokal simultan di berbagai bidang menghadapi beberapa tantangan, seperti hujan lebat dan banjir di Sumatra utara.

Dia juga mengatakan dia menerima laporan tentang ketegangan antara kelompok masyarakat di Souraka dan Boyolali, di Jawa Tengah.

Baca Juga: Pesta Cokelat dan Endoskopi Netralitas Polri

Namun, Hasto berharap bahwa semua orang Indonesia akan dapat menggunakan hak suara mereka dalam pemilihan lokal simultan tahun 2024 tanpa mengintervensi pihak mana pun.

“Kami berharap orang -orang akan benar -benar dapat menggunakan hak properti mereka secara bebas, mandiri, tanpa intimidasi dan juga tanpa pengaruh bantuan sosial untuk digunakan dalam konteks kebijakan moneter yang terjadi,” pungkasnya. Konsultasikan dengan berita dan berita pilihan kami secara langsung di ponsel Anda. Pilih akses ke saluran utama Anda ke saluran whatsapp whatsapp: https://www.whatsapp.com/channel/0029vafpbedbpzjzrk13ho3d. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *