Jakarta, Compass.com – Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Tni Muhammad Ali View, itu diadopsi pada tuduhan pemerintah Cina Selatan untuk mencegah ketegangan di wilayah ini.
“Jika itu bisa menguntungkan semua pihak, itu adalah cara untuk keluar dari hutang. Kami adalah seorang Colleandak Marinir, de Jakarta, Selasa (12/11/24).
Laksamana Ali menekankan bahwa Konvensi Perserikatan Bangsa -Bangsa (PBB) atau PBB) atau PBB dan PBB dan PBB dan PBB, atau PBB dan PBB dan PBB, atau Perserikatan Bangsa -Bangsa, atau Perserikatan Bangsa -Bangsa, atau PBB, atau Perserikatan Perserikatan Bangsa -Bangsa.
Namun dia berkata, “” Pemerintah Indonesia telah membuka sampel kerja sama untuk perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut.
Baca serta: Kemonlu tidak mengkonfirmasi kerjasama Denmark Indonesia dan China, kenali sembilan baris
“Kami masih memegang jam pada tahun 1982, tetapi kami tidak membuka kerja sama. Tidak ada perselisihan. Kami tidak mengandung perdamaian dan stabilitas di wilayah ini,” katanya.
Ali mengingatkan, Indonesia bukan laporan untuk klaim regional di Laut Cina Selatan.
“Oleh karena itu, kami tidak berada di teritorial di teritorial di teritorial. Tidak ada air teritorial di sembilan baris atau sepuluh di garis sembilan baris atau sepuluh terburu -buru.” Katanya.
Jalur sembilan garis dan sepuluh jalur terburu-buru berlaku untuk persyaratan satu sisi ke laut Cina selatan, mereka beralih ke Cina yang kasar.
Baca juga: Apa sembilan baris yang sering digunakan oleh Cina yang sering digunakan oleh Cina seperti yang diklaim oleh Natu Cina?
Tiongkok satu sisi berarti bahwa Indonesia tidak bertindak di air teritorial, tetapi tuduhan ditutupi dengan zona ekonomi unik Indonesia (Zey).
Laut Natuna Utara di Laut Cina Cina Selatan.
“Apa itu panas di Laut Cina Utara, jika tidak ke selatan,” kata Laksamana Ali.
Sebelumnya, Indonesia dan Cina sepakat untuk membangun rumput laut di wilayah yang akan berubah menjadi model perdamaian dan persahabatan di wilayah tersebut.
“Kerja sama ini diharapkan akan dimasukkan dalam prinsip -prinsip kehormatan dan kesetaraan bersama,” kata.
Namun, Kementerian Luar Negeri menekankan bahwa Presiden Presiden Presiden Prabovo tidak mengakui kesalahan Indonesia dan Cina kepada Beijing.
“Kerja sama ini tidak dapat dikenali dengan konfirmasi” 9-arah “. Silakan lihat pesan Indonesia, dan pesan langsung pada pilihan Anda.