SP NEWS GLOBAL Maarten Paes Kenang Sang Nenek dan Ungkap Tantangan Besar Saat Membela Timnas Indonesia
sp-globalindo.co.id – Kiper Maarten Paes menjadi salah satu pemain kunci timnas Indonesia melawan Bahrain pada turnamen Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Asia.
Laga Bahrain vs Indonesia akan digelar di Stadion Nasional Bahrain pada Kamis (10/10/2024).
Bagi pemain yang melakukan debut internasionalnya bulan lalu, Maarten Paes, ia mendapat banyak perhatian online.
Seperti bintang Garuda lainnya, para penggemar mengingatnya, mengikuti aktivitas sehari-harinya di klub maupun di level internasional dan ia telah mengumpulkan sekitar dua juta pengikut di Instagram.
Lahir di Nijmegen dan bermain di timnas Belanda hingga level U-21, kesetiaan Paes kini ada pada Indonesia.
Karena ada ikatan kekeluargaan melalui nenek saya yang lahir di kota Kediri dan tinggal di sana beberapa tahun sebelum Perang Dunia II, penjaga senior terbaru dalam daftar panjang bintang Garuda alam.
Baca Juga: Persib Didenda Rp 295 Juta, Bojan Hodak Didakwa Biaya Transfer Klub
“Hubungan dengan Indonesia melalui nenek saya. Dia adalah orang yang spesial dalam hidupku. “Nenek moyang saya adalah dewa-dewa saya,” jelas Paes saat membahas asal usulnya di Indonesia saat wawancara eksklusif dengan FIFA.
“Nenek selalu mengajarkan tentang budaya Indonesia. Saya tahu untuk beberapa tahun lagi saya bisa bermain untuk timnas Indonesia.
“Akhir tahun lalu, PSSI mendatangi saya, saat kesehatan nenek saya sedang menurun. Itu adalah salah satu kenangan terakhir kami. Kabar saya bermain untuk Indonesia membuat nenek saya tersenyum untuk terakhir kalinya.
“Saya tahu betapa pentingnya hal itu ketika saya memberi tahu dia. Pada akhirnya, itu adalah keputusan yang mudah. Dia meninggal pada awal tahun, jadi dia tidak tahu apa yang saya lakukan sebelumnya,” kenangnya Site.
Setelah melalui proses panjang memperkuat timnas, pemain berusia 26 tahun itu melakukan debutnya saat bermain imbang 1-1 melawan Arab Saudi di babak ketiga Asia Piala Dunia FIFA 2026 pada 5 September.
Penampilan solid saat bermain imbang 1-1 di Jeddah lima hari kemudian didukung oleh gol no-hitter melawan Australia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Serangkaian penyelamatan gemilang dilakukan Paes dan membuat tim Garuda tak terkalahkan di putaran ketiga turnamen tersebut.
“Seperti yang bisa Anda bayangkan, saya menyukai rekan satu tim baru saya, bagaimana mereka bereaksi dan merespons situasi, tapi menurut saya itu terlalu cepat,” ujarnya.
Saya pikir, sebagai tim, kami sangat kuat dalam bertahan. Luar biasa, terutama pada pertandingan kedua di Jakarta, dengan 80.000 suporter yang hadir dalam pertandingan tersebut. memberi kami banyak energi sehingga tidak sulit untuk memberikan yang terbaik,” kata Paes.