JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melakukan renovasi rumah adat yang terkena dampak insiden pelanggaran HAM di Provinsi Aceh.
Direktur Jenderal (Dirut) Dzimba, Iwan Suprijanto mengatakan, renovasi rumah adat Aceh dilakukan dengan menghargai praktik bangunan tradisional.
“Kami ingin masyarakat Aceh terus bangga dengan budayanya dan generasi muda memahami filosofi bangunan yang ada,” kata Ivan, sesuai pernyataan pemerintah.
Sejauh ini, usulan rumah penyelesaian pelanggaran HAM di Aceh telah rampung sebanyak 31 rumah, beberapa di antaranya merupakan rumah adat.
“Kami berusaha membangun tanpa mengubah struktur bangunan sehingga filosofi rumah adat kawasan tersebut tetap terjaga,” tambah Iwan.
Rumah adat Aceh terbuat dari kayu gelondongan yang tingginya sekitar 2,5 meter dari permukaan tanah dengan beranda depan, tengah, dan belakang.
Selain untuk beraktivitas, jarak lantai dengan lantai rumah adat Aceh juga dimaksudkan untuk mencegah serangan binatang buas atau bencana alam seperti banjir.
Desainnya mempunyai filosofi perlindungan terhadap keanehan alam dan pentingnya sisi sosial masyarakat.
Bagian bawah atau basement rumah adat Aceh dapat digunakan sebagai tempat menyimpan hasil pertanian atau perikanan serta sejumlah alat kerja karena sebagian masyarakatnya berprofesi sebagai petani dan nelayan.
Baca Juga: Museum Wiswakarma Dibuka, Dengan Nilai Arsitektur Bali Kuno
Pintu rumah adat Aceh terbuat dari kayu berukuran kecil dan mempunyai balok melintang. Maksudnya, siapapun yang ingin masuk harus sujud terlebih dahulu.
Filosofinya adalah setiap tamu harus menghormati tamunya dengan tidak mengangkat kepala.
Selain itu, sisi rumah adat Aceh selalu menghadap ke timur dan barat daya. Pasalnya, satu sisi menghadap kiblat karena mayoritas masyarakat Aceh menganut agama Islam.
Tak hanya itu, angin kencang kerap bertiup di antara kedua sisi sehingga Anda bisa selamat dari badai tersebut.
Atap rumah adat Aceh terbuat dari lembaran atap yang dianyam. Daun rumbia dipilih karena ringan dan memberikan udara sejuk.
Perbaikan rumah yang saat ini dilakukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan meliputi pemasangan pilar pondasi, perbaikan pengecatan bangunan, dan penggantian balok lantai tanpa mengubah struktur. Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk menemukan saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.