WASHINGTON DC, sp-globalindo.co.id – Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, memenuhi definisi fasis dan lebih menyukai gaya pemerintahan otoriter.
Mantan pimpinan Gedung Putih itu menyampaikan informasi tersebut dalam serangkaian wawancara dengan New York Times.
Dengan waktu kurang dari dua minggu menjelang pemilu tanggal 5 November, John Kelly, seorang kritikus Trump sejak lama, mengatakan kepada The Times bahwa mantan anggota Partai Republik itu tidak memahami Konstitusi AS atau konsep hukum.
Baca juga: Biden Bilang Trump Harus Dibatasi dalam Politik, Kenapa?
Dilansir Reuters, Kelly mengatakan mantan presiden itu akan berusaha memerintah seperti bos ketika kembali ke Gedung Putih.
Dalam wawancara yang dipublikasikan Selasa (22/10/2024), Trump menyebut diktator Nazi Jerman Adolf Hitler melakukan beberapa hal baik.
Tim Trump telah membantah klaim tersebut.
“Dia jelas tertarik pada pendekatan yang lebih agresif terhadap pemerintah,” kata Kelly. “Ya, mantan presiden itu sayap kanan, dia jelas seorang diktator, dia mengagumi orang-orang yang berkuasa dan dia bilang begitu. Jadi dia pasti termasuk dalam definisi umum fasis, tentu saja.
Kelly, pensiunan kapten Korps Marinir AS, menjabat sebagai kepala staf Gedung Putih Trump antara tahun 2017 dan 2019.
Sejak Kelly meninggalkan Gedung Putih, hubungan kedua pria itu buruk dan sering saling menghina.
“John Kelly adalah Jenderal rendahan, dan Jenderal yang buruk, saya tidak akan meminta nasihatnya di Gedung Putih, dan saya sudah mengatakannya kepada AGA!” kata Trump dalam postingan di situsnya, Truth Social.
Baca juga: Elon Musk Janji Berikan Rp 15 Miliar Sehari kepada Pendukung Trump, Bikin Kontroversi
Steven Cheung, juru bicara tim kampanye Trump, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Kelly telah mempermalukan dirinya sendiri dengan cerita palsu tersebut.
Sementara itu, Wakil Presiden AS Kamala Harris, kandidat dari Partai Demokrat, menilai pernyataan Trump juga meresahkan.
“Sangat menakutkan dan sangat berbahaya bahwa Donald Trump berhubungan kembali dengan Adolf Hitler, orang yang bertanggung jawab atas kematian enam juta orang Yahudi dan ratusan ribu orang Amerika,” katanya kepada wartawan di luar negeri.
Baca Juga: Trump Bicara Soal Pembunuhan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar oleh Israel…
“Pada masa jabatan kedua, orang-orang seperti John Kelly tidak akan menjadi benteng melawan sikap dan tindakan Trump,” kata Harris.
Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami langsung ke ponsel Anda. Pilih berita favorit Anda untuk mendapatkan Saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.