SEOUL, sp-globalindo.co.id – Mantan menteri pertahanan Korea Selatan, Kim Yong-hyung, ditangkap dalam upaya bunuh diri sebelum secara resmi ditangkap di pusat penahanan di timur Seoul.
Komisaris Utama Layanan Penjara Korea Selatan, Shin Yong-hye, mengatakan Kim Yong-hyung ditahan atas tuduhan penghasutan sehubungan dengan darurat militer yang diumumkan oleh Presiden Yoon Suk-yeol pada Selasa (3/12/2024).
Setelah mencegah upaya bunuh diri, Kim Yong-hyun ditempatkan dalam tahanan pelindung. Kesehatannya stabil di sana.
Baca juga: Kantor Presiden Korea Selatan Yoon digerebek polisi
“Kami mengalami insiden, yaitu ketika (Kim) hendak bunuh diri, kami bergegas masuk ke sana dan mendobrak pintunya,” Yonhap mengutip ucapan Shin.
Pada Rabu pagi, pengadilan menyetujui surat perintah penangkapan Kim, mantan menteri pertahanan, menjadikannya orang pertama yang ditangkap dalam penyelidikan penerapan darurat militer.
Dengan penangkapan resmi Kim Yong-hyun, penyelidikan jaksa terhadap dugaan pemberontakan Yoon diperkirakan akan dipercepat.
Kim Yong-hyun yang mengusulkan darurat militer kepada Presiden Yoon Suk-yol, mengundurkan diri pada Kamis (12/5/2024).
Presiden menerima pengunduran dirinya dan menunjuk Choi Byung-hyuk, duta besar Korea Selatan untuk Arab Saudi, sebagai menteri pertahanan baru.
Juru bicara Pengadilan Distrik Pusat Seoul mengatakan kepada AFP bahwa Kim Yong-hyun ditahan sehubungan dengan penghancuran barang bukti.
Kim mengatakan melalui pengacaranya, “Saya bertanggung jawab penuh atas situasi ini.”
“(Bawahan) mengikuti perintah saya dan melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya,” imbuhnya.
Baca juga: Korea Utara Beri Komentar Pertama Soal Darurat Militer Korea Selatan, Apa Kata Mereka?
Pimpinan Yoon ditetapkan sebagai tersangka dan dilarang bepergian ke luar negeri.
Seperti Yun, Kim dilarang bepergian bersama mantan Menteri Dalam Negeri Lee Sang-min dan Jenderal Park Ahn-soo, kepala operasi darurat militer.
Berdasarkan hukum Korea Selatan, presiden tidak dapat dimakzulkan saat masih berkuasa, kecuali dalam kasus pemberontakan.
Presiden Yoon mengumumkan darurat militer karena perselisihan politik dengan oposisi mengenai RUU anggaran 2025, namun situasi tersebut hanya berlangsung enam jam.
Darurat militer di Korea Selatan kemudian dicabut setelah pemungutan suara parlemen menolaknya, sehingga presiden harus mematuhinya.
Baca juga: Demokrasi Korea Selatan dalam Krisis, Pemakzulan Presiden Yoon Minta Bantuan Kontak
Bunuh diri bisa terjadi ketika seseorang mengalami depresi dan tidak ada orang yang bisa membantunya. Jika Anda mempunyai masalah yang sama, jangan menyerah dan putuskan untuk mengakhiri hidup. Anda tidak sendirian.
Layanan konseling mungkin bisa menjadi pilihan Anda untuk mengatasi kecemasan saat ini. Untuk layanan kesehatan mental atau layanan konseling alternatif lainnya, Anda dapat mengunjungi website Into the Light Indonesia di bawah ini:
Https://www.intothelightid.org/tangan-kill-diri/hotline-dan-konseling/ Dengarkan berita terkini dan pilihan kami langsung dari ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.