MANILA, sp-globalindo.co.id – Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr pada Rabu (19/8/2024) mengucapkan terima kasih kepada Indonesia usai kepulangan narapidana narkoba Mary Jane Veloso.
“Pemerintah Filipina menyambut baik pemindahan cepat Nona Veloso karena persahabatan dan kerja sama yang kuat dengan pemerintah Indonesia,” kata seseorang yang diidentifikasi bernama Bongbong, menurut GMA News Online.
Marcos Jr. telah berjanji untuk menjadikan keselamatan Mary Jane sebagai prioritas utama kerajaan, setelah wanita tersebut menghabiskan 15 tahun di penjara Indonesia karena tuduhan narkoba.
Baca Juga: Presiden Marcos Jr: Keselamatan Mary Jane Veloso adalah Prioritas.
“Kami meyakinkan masyarakat Filipina bahwa keselamatan dan keamanan Ibu Veloso adalah yang paling penting, dan lembaga kami di bidang keadilan dan hukum akan terus memastikan hal ini karena mitra kami di Indonesia terus memantau hal ini,” lanjutnya.
Mary Jane tiba di Manila di Bandara Internasional Ninoy Aquino pada Rabu pagi dan dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan Wanita (CIW) di Kota Mandaluyong. Di sana dia bertemu keluarganya.
Sementara itu, Mary Jane, setibanya di Filipina, mengajukan petisi kepada Presiden Ferdinand Marcos Jr.
“Saya sangat senang bisa berada di rumah,” kata Mary Jane, dikutip Inquirer. Saya meminta presiden untuk memaafkan saya, tambahnya.
Baca juga: Mary Jane Veloso Kembali ke Filipina Setelah 15 Tahun Disambut Keluarga Mary Jane Kembali ke Filipina dengan Perasaan Sedih dan Bahagia Meninggalkan Indonesia.
Selain Mary Jane sendiri, anggota parlemen Filipina mendesak DPR meminta grasi kepada Marcos.
Pengampunan di sini berarti keluarnya seorang narapidana dari penjara setelah menjalani hukuman minimal.
Maria Jane Dia dijatuhi hukuman mati pada bulan Oktober 2010. Setelah dia tertangkap membawa heroin seberat 2,6 kg di Bandara Yogyakarta pada 25 April.
Ia mengaku tidak mengetahui isi koper tersebut karena koper tersebut hanya diberikan oleh majikannya, Julius Lacanilao dan Maria Cristina Sergio.
Mary Jane kembali ke Filipina setelah tercapai kesepakatan antara Indonesia dan Filipina di bawah Presiden Ferdinand Marcos Jr. Pada tanggal 19 November 2024
Baca juga: Siapa Mary Jane Veloso dan Kenapa Terpidana Mati di Indonesia? Dengarkan berita terbaik dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk masuk ke saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.