LONDON, sp-globalindo.co.id – Media Inggris The Guardian memutuskan untuk berhenti menerbitkan konten di platform media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).
Keputusan tersebut diambil di tengah kekhawatiran mengenai meluasnya “konten yang mengganggu” di platform tersebut, termasuk bahasa rasis dan teori konspirasi.
Langkah ini menjadikan The Guardian sebagai outlet media besar Inggris pertama yang meninggalkan platform tersebut sepenuhnya.
Baca juga: Elon Musk dan
Seperti dilansir Al Jazeera, dalam keterangannya yang dimuat pada Rabu (13/11/2024), The Guardian mengungkapkan bahwa mereka telah mempertimbangkan keputusan tersebut selama beberapa waktu.
Namun, pemilihan presiden Amerika pada awal November justru semakin menegaskan keputusan ini.
“Kami merasakan manfaatnya berada di lokasi
Akun X utama The Guardian, @guardian, masih tersedia, tetapi dengan pesan yang mengatakan “akun ini telah diarsipkan” dan mengarahkan pengunjung ke situs resminya.
Setelah mengumumkan keputusan ini, Elon Musk, pemilik X, bereaksi singkat di platform tersebut, menyebut The Guardian tidak relevan, bahkan propaganda menjijikkan.
Keputusan itu diambil di tengah kritik terhadap Musk atas pendekatannya terhadap platform tersebut, yang menurut para kritikus telah memungkinkan kebohongan dan ujaran kebencian sejak ia membeli X seharga $44 miliar pada tahun 2022.
Baca Juga: Brasil Mulai Blokir Platform X Milik Elon Musk
Langkah ini mengikuti tren yang lebih luas di Inggris, di mana beberapa badan amal seperti organisasi pendidikan dan kesehatan juga memutuskan untuk berhenti menggunakan Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com /channel /0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D . Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.