JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Ketua Umum PDI-P sekaligus Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri membahas banyaknya gelar doktor kehormatan atau gelar kehormatan yang diterimanya.
Menurut Megawat, gelar doktor kehormatan itu tidak serta merta diterimanya, kecuali melalui proses jual beli dengan pihak institusi.
Hal itu diungkapkan Megawati saat diminta menjadi keynote speaker atau pembicara utama pada peluncuran buku Pilpres 2024 karya Todung Mulya Lubis: Antara Hukum, Etika, dan Psikologi pada Kamis (12/12/2024).
“Saya penerima beasiswa yang buruk, saya punya tiga profesor PhD. Tapi jangan beli (gelar). PhD saya 10. Itu empat atau lima lagi kan? Saya tidak mau menyombongkan diri. Karena saya bercanda dengan Pak Todung,” kata Megawati di Jakarta, Kamis. .
Baca juga: Mengapa User Interface Menghambat Penyelesaian Program PhD Balil Lahadalia?
Megawati menegaskan, dirinya mendapat gelar doktor kehormatan atas kiprahnya selama menjabat sebagai presiden kelima RI.
Ia mencontohkan keberhasilannya membentuk Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta memisahkan lembaga kepolisian dan kepolisian nasional.
“Yah, jelek sekali kalau saya dipanggil presiden. Siapa yang membuat MK, yang mencopot Komite Pemberantasan Korupsi (KPK), TNI dan Polri, menganggapnya mudah. Susah, Anda tanya dulu ke pengacara. Saya harus bagaimana, dan sebagainya. “Dan BNN, BMKG yang lain juga banyak lho,” kata Megawati.
Namun, Megawati merasa firma hukum yang didirikannya akan runtuh.
Sebab, lembaga hukum tersebut kini dimanfaatkan untuk kepentingan politik termasuk meminggirkan dirinya dan partai politiknya.
“Lho lho. Jadi sekarang aku jadi bumerang. Ada karikatur banteng kayak gitu kan? Udah berapa partai kamu dimarahi kayak gitu ya? Aku jadi merasa ironis sekaligus bangga. Senangnya masih jomblo,” katanya. Dengarkan berita terkini dan berita kami Pilihan Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.