SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Property

GLOBAL NEWS Menakar Efisiensi Desain Tembok Raksasa “The Line”, Proyek Ambisius Arab Saudi

JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Arab Saudi telah memulai pembangunan proyek Neo Megacity tahap pertama pada awal tahun 2022.

Neom merupakan struktur kota yang akan terdiri dari tiga bagian utama, kota terapung Oxagon, Trojan Park, dan The Line City.

Di antara ketiganya, bintang proyek ini adalah The Line City, sebuah kota paralel yang dibangun di gurun pasir dengan panjang 170 kilometer, lebar 200 meter, dan panjang 500 meter.

Jalur tersebut didesain padat dan berdekatan sehingga penduduk kota tidak memerlukan kendaraan untuk bepergian, sehingga kota tersebut akan menjadi kota yang zero polusi dan emisi karbon.

Baca juga: Dibutuhkan Rp 14,969 Triliun untuk Tembok Besar Arab Saudi

Namun, apakah arsitektur perkotaan linier ini dirancang dengan mempertimbangkan desain yang baik?

Di saluran YouTube-nya, seniman Dammy Lee berbagi pemikirannya tentang desain dan arsitektur kota yang akan menampung sembilan juta penduduk ini.

Menurut Dami, rencana kota ini tidak ada gunanya dan mengabaikan banyak hal

Hal pertama yang mengganggunya adalah tata letak kota, dari Laut Merah hingga pegunungan dan gurun pasir, yang secara kasar membelah Neom menjadi dua.

Dami meyakini desain tersebut akan mengganggu kehidupan hewan di sekitarnya, khususnya hewan.

Kehadiran tembok ini berpotensi menghambat migrasi, membatasi keragaman genetik, membunuh spesies rentan, dan menimbulkan penyakit bakteri.

Dengan visi LINE untuk menciptakan ruang hidup yang hijau dan ramah lingkungan, kemungkinan ini sungguh berlawanan dengan intuisi

Fasad bangunan yang direncanakan menggunakan cermin juga akan meningkatkan suhu di sekitar bangunan akibat teriknya sinar matahari di gurun pasir.

Di sisi lain, Dami meragukan intensitas cahaya yang mampu menjangkau seluruh penjuru kota. Sebab, dengan lebar 200 meter dan tinggi 500 meter, Dami tak menjamin sinar matahari bisa sampai ke permukaan tanah dengan menarik bangunan di antara dua baris dinding.

Ia pun menanyakan tentang lingkungan kota paralel ini. Dengan atap terbuka dan cuaca gurun yang bisa mencapai 50 derajat Celcius, pengembang perlu mengatasi masalah ini.

Tak hanya itu, pembangunan The Line, tembok raksasa sepanjang 170 km, juga dinilai kurang efektif karena mudah dipindahkan.

Belum lagi tingginya 500 meter, lebih tinggi dari beberapa gedung tertinggi di dunia

Jika proyeknya berhasil, perusahaan tersebut akan menghabiskan banyak uang untuk mengembangkan teknologi yang belum ada

Misalnya transportasi yang membawa warga dari satu ujung ke ujung lainnya dalam waktu 20 menit, teknologi transportasi buatan (AI), pemeliharaan vegetasi hijau di jalur, dan sebagainya. Dengarkan berita dan pilihan berita kami di ponsel Anda Pilih saluran berita favorit Anda untuk bergabung dengan saluran whatsapp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *