Jakarta, sp-globalindo.co.id – Menteri Pertanyaan Dalam Negeri (Menteri Dalam Negeri) Tito Karnavian menekankan bahwa sejauh ini Iarta masih merupakan ibu kota negara secara hukum.
Tito ditransfer oleh Tito dengan menjelaskan lokasi pelantikan kepala regional pemilihan lokal simultan pada tahun 2024 secara bertahap yang akan diimplementasikan di ibukota negara bagian.
“Saya ingin menyoroti di sini, karena dalam beberapa berita saya melihat bahwa ibukota negara dianggap sebagai IKN. Menurut hukum, pengalihan modal harus ditentukan oleh peraturan presiden (perfres),” kata Tito pada pertemuan kerja dengan Komisi Dewan Perwakilan Rakyat II, Senin (2/2025).
Menurut Tito, Iacarta masih bekerja sebagai modal negara sampai transfer resmi IKN ditentukan oleh peraturan yang berlaku.
Baca Juga: Anggota DPR Minta Menteri Masalah Domestik Tidak Memaksa Pemerintah Daerah Untuk Mematuhi Inpress Penghematan Anggaran
Oleh karena itu, Tito, pelantikan kepala regional, akan terus berlangsung secara bertahap di Jacarta sesuai dengan ketentuan hukum yang ada.
“Meskipun peraturan presiden belum beroperasi (IKN) sebagai ibukota negara, ibukota secara permanen di Jacarta. Meskipun nama Iacarta telah menjadi daerah Iacarta khusus,” kata Tito.
Seperti yang dilaporkan sebelumnya, dikatakan bahwa Presiden Indonesia Prabowo Unciant memilih 20 Februari 2025 sebagai hari awal pembukaan kepala regional secara bertahap.
Ini ditransfer oleh Menteri Dalam Negeri (Menteri Dalam Negeri) Tito Karnavian pada pertemuan kerja dengan House of Commissions II, Senin (2/2/2025).
“Kami mempersiapkan diri pada tanggal 18, 19 dan 20, dan kemudian saya memberi tahu presiden dan presiden mengatakan dia memilih tanggal 20 Kamis,” kata Tito pada hari Senin (2/2/2025).
Tito menjelaskan bahwa pelantikan kepala regional akan diadakan di ibukota nasional, meskipun situasinya masih dibahas.
Baca juga: Anggota DPR memprotes Menteri masalah domestik dan merasa bahwa itu tidak dikatakan sebagai pelantikan kepala regional tembakan
“Masalah dengan situs ini dibahas tetapi jelas di ibukota negara itu,” kata Tito.
Untuk menyoroti, pemerintah mengganggu peresmian kepala regional yang direncanakan secara bertahap yang sebelumnya direncanakan akan dimulai pada 6 Februari 2025 melalui Kementerian Kementerian Domestrian.
Sebagai pengawasan, Kementerian Masalah Domestik bersama dengan penyelenggara pemilihan, terutama Komisi Pemilihan Umum (KPU), Dewan Pengawas Valens (Bawaslu) dan Penyelenggara Pemilu untuk Dewan Kehormatan (DKPP) akan mengadakan pertemuan kerja dengan House of Commission II pada hari Senin (3/2/2025).
Penundaan pelantikan kepala regional ini datang setelah Pengadilan Konstitusi (MK) memutuskan untuk mempercepat pembacaan keputusan pemecatan dalam perselisihan tentang hasil pemilihan 2024.
Dalam Peraturan Pengadilan Konstitusi no. 1 tahun 2025, jadwal membaca ditetapkan untuk keputusan membaca pada 4-5 Februari 2025, lebih cepat dari kalender asli yang diduga berlangsung pada 15 Februari 2025.