sp-globalindo.co.id – Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) kanker payudara merupakan bagian dari prioritas kesehatan pemerintah dalam pengobatan kanker. Suara para penyintas penting dalam program.
RAN Kanker Payudara merupakan strategi nasional untuk mengurangi beban kanker payudara dan mencapai tujuan Organisasi Kesehatan Dunia untuk menurunkan angka kematian akibat kanker payudara sebesar 2,5% per tahun melalui Global Breast Cancer Initiative.
Para penyintas kanker payudara dan tokoh yang tergabung dalam Asosiasi Advokasi Wanita Kanker Indonesia (A2KPI) menyatakan partisipasi aktifnya dalam persiapan RAN kanker payudara.
Ketua Komite A2KPI Aryanthi Baramuli Putri mengatakan komitmen pemerintah terhadap pengendalian kanker secara komprehensif disambut baik karena besarnya beban penyakit ini.
Janji baik ini harus segera ditindaklanjuti dengan strategi implementasi dalam Rencana Aksi Nasional Kanker Payudara dengan rencana investasi yang memadai, ujarnya dalam konferensi pers A2KPI di Jakarta. (10/2024)
Anggota dewan penasihat Lovepink Indonesia Samantha Barbara menambahkan, tujuan utama upaya pencegahan kanker payudara adalah memberikan hasil pengobatan yang lebih baik kepada pasien.
“Oleh karena itu, pasien merupakan pemangku kepentingan utama dalam pengembangan dan penerapan RAN kanker payudara,” ujarnya. Oleh pasien, untuk pasien.
Baca juga: Mendobrak penghalang psikologis dari rasa takut terhadap skrining kanker payudara
Melalui Inisiatif Kanker Payudara Global (GBCI) dari Organisasi Kesehatan Dunia, negara-negara bekerja sama untuk mengurangi angka kematian akibat kanker payudara.
Kerangka GBCI menekankan pentingnya deteksi dini, diagnosis yang cepat dan akurat, serta pengobatan yang komprehensif.
Dengan pedoman ini diharapkan negara-negara termasuk Indonesia dapat mengadopsinya, menyesuaikannya dengan konteks lokal, mempercepat implementasi dan mencapai tujuan penurunan angka kematian akibat kanker payudara.
Theresia Sandra, Ketua Satgas Kanker dan Kelainan Darah Kementerian Kesehatan, mengatakan deteksi dini melalui pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) harus ditingkatkan untuk mendeteksi kanker payudara pada stadium dini.
“Orang punk tidak takut ketika mengetahui dirinya mengidap kanker payudara dan menunda pengobatan,” tambahnya. “Ada orang yang lebih memilih pengobatan lain dulu, baru datang ke dokter ketika sudah melihat stadium lanjut.”
Ia menambahkan, melalui program terbaru pemerintah, pemeriksaan kesehatan gratis bagi setiap warga negara di setiap ulang tahun, kami berharap dapat meningkatkan angka deteksi dini kanker payudara.
Jenis penyakit yang disaring dalam program pemeriksaan kesehatan gratis ini berbeda-beda menurut kelompok umur.
“Selain kanker payudara, ada juga skrining kanker serviks, kanker paru-paru, kanker hati dan masih banyak lagi,” kata Sandra.
Baca juga: Kementerian Kesehatan siapkan layanan skrining kanker payudara
Dengarkan berita langsung dan pembaruan di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda Saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.