JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, menyatakan komitmennya melaksanakan amanah Presiden Prabowo Subianto kepada kementerian untuk mengurangi jumlah kegiatan seremonial.
“Sesuai arahan Presiden pada sidang Kabinet pertama, kegiatan seremonial sebaiknya dikurangi. Saya setuju,” kata Yandri dalam rapat kerja Komite V DPR RI dengan mitranya di Kompleks DPR, Jakarta. Selasa (29-10-2024). ).
Menurut dia, PNS harus mengerahkan pegawainya untuk melakukan kegiatan yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, dan bukan untuk kepentingan mereka sendiri.
Menurut dia, hal itu menjadi tanggung jawab para pemimpin, seperti menteri.
“Kalau saya duduk di sini, di ruangan ber-AC, makan enak, saya tidak memikirkan orang Indonesia, saya makan keras, rumah saya tidak jelas, mata pencaharian saya tidak jelas, saya harus bertanggung jawab. , di dunia dan akhirat,” ujarnya.
Baca juga: Ketua Komisi V Minta Mendes Atur Pengawasan Dana Desa
Senada dengan hal tersebut, Yandri juga meminta dukungan, bimbingan dan masukan dari Komite V DPR RI untuk senantiasa melaksanakan janji tersebut.
“Oleh karena itu, Tuan, tolong bantu saya. Kita harus bekerja sama untuk kepentingan Abang Putih,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Yandri mengajak seluruh pihak yang terlibat, mulai dari jajarannya hingga DPR RI, untuk membantu desa maju atau mengubah ‘air mata kemiskinan’ menjadi ‘air mata kebahagiaan’ di setiap desa.
“Prinsip saya sudah saya serahkan ke Eselon I Kementerian PDT. Saya berharap air mata kemiskinan di setiap desa menjadi air mata kebahagiaan,” ujarnya.
Ia mengingatkan, kerja sama antara pemerintah dalam hal ini, PDT Kementerian Desa dan kementerian terkait lainnya, serta DPR RI menjadi kunci kemajuan desa.
“Kerja sama antara pemerintah dan DPR adalah kuncinya. Kalau kita tidak gotong royong akan sulit, apalagi kalau kita memikirkan desa,” kata mantan Wakil Ketua MPR RI ini.
Baca juga: Mayor Teddy memperingatkan seluruh menteri tentang dampak tindakan Mendes Yandri
Dikatakannya, 73 persen penduduk Indonesia tinggal di pedesaan, sehingga jika tidak ada upaya untuk memperbaiki atau membangun desa, berarti tidak ada pembangunan bagi Indonesia.
“Hampir 73 persen penduduk Indonesia tinggal di pedesaan. Kalau kita tidak merawat desa, berarti kita tidak menjaga Indonesia. Makanya slogan kita: ‘Bangun Desa, Bangun Indonesia’. Desa adalah garda terdepan bagi Indonesia”, kata Yandri. Dengarkan berita dan berita terkini dari pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.