SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Internasional

Mendikdasmen Sampaikan Skema Baru PPDB ke Presiden Prabowo

Jakarta, Compas.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdamen) Abdul Muhti mengakui bahwa ia telah memindahkan sistem baru untuk memperkenalkan presiden siswa baru (PPDB) Prabowo Subianto.

Dia mengungkapkan bahwa rencana itu diajukan secara tertulis pada hari Jumat (17 Januari 2012). Namun, ide ini belum dibahas, karena bertemu dengan Prabowo dan beberapa menteri lainnya membahas masalah nutrisi gratis.

Baca Juga: Dua Gimnasium Negara Bagian Baru di Bogor Siap untuk PPDB 2025, mengatasi masalah dan zona

“Kami baru saja memindahkannya ke bentuk tertulis. Dan itu tidak dibahas karena ada agenda lain, tetapi kami masih menuntutnya untuk segera diputuskan,” kata Abdul Mu’ti kepada Istana Presiden, di pusat Jakarta

Muhti mengatakan keputusan ini diperlukan segera karena ada dua minat. Arti pertama adalah koordinasi dengan kotamadya dan pihak -pihak yang relevan.

Minat lain adalah pendekatan komprehensif bagi masyarakat.

“Yah, ide yang kami sebut ide baru sudah lengkap. Kami telah menyerahkan ide ini kepada presiden melalui sekretaris kabinet,” kata Mu.

Bahkan jika dia tidak ingin menjelaskan bahwa sistem PPDB baru ini akan menghapus lokasi atau sebaliknya. Dia mengatakan ide PPDB baru akan dijelaskan pada waktu tertentu.

“Sampai ada keputusan apakah akan diputuskan langsung oleh presiden atau lebih lambat melalui pertemuan kabinet, tunggu waktu yang akan datang.

Sebelumnya, pemerintah telah mengatur mekanisme pengantar siswa sesuai dengan cacat sistem yang ada pada waktu itu. Banyak pihak telah mengkritik jalur spasial tanpa kecuali.

Masalah menghapus rute zonasi PPDB kemudian muncul ketika Wakil Presiden Gibran Rakabuming pada hari Kamis (21/11/2024) berbicara kepada pidato Tanwir I pelantikan di pemuda Muhammadiyah di Departemen Pemuda Pusat (hal).

Baca Juga: Sistem Perencanaan PPDB Nasib akan dievaluasi dengan Dewan Menteri

Menurutnya, meskipun bermanfaat, kebijakan spasial terus menghadapi tantangan di masa depan.

Ini karena dua hal yang masih perlu ditingkatkan. Yang pertama adalah distribusi guru, tetapi yang kedua adalah distribusi peluang pelatihan yang tidak merata.

“Penyelesaian ini sekali lagi merupakan program yang baik, tetapi dapat diimplementasikan di semua bidang,” katanya, kata Kementerian Pendidikan dan Budaya. Dengarkan Koleksi Berita Darurat dan Koleksi Berita Langsung Di Ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Compas.com Saluran WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029vafpbedbpzjzrk13ho3d. Pastikan Anda menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *