OKTOBER TERAKHIR, penerbangan petugas Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat (AS) membawa pulang warga India ke tanah air. Pesawat tersebut adalah salah satu “pesawat” terbesar yang dibuat pemerintah AS tahun ini.
Menurut BBC, setiap pesawat biasanya membawa 100 penumpang. Penumpang pesawat yang beremigrasi dari India “tidak dapat menunjukkan status hukum untuk tinggal di Amerika Serikat.” Hal ini mungkin disebabkan oleh pelanggaran visa (overstay), ketidakmampuan untuk mendapatkan suaka atau masalah lain yang berkaitan dengan status imigrasi.
Menurut pejabat BBC AS, penerbangan terakhir membawa para lansia pria dan wanita ke Punjab, kota terdekat dari tempat asal sebagian besar pengungsi.
Baca Juga: Imigran Tak Berdokumen di Amerika Takut Ancaman Deportasi Donald Trump
Keamanan Dalam Negeri AS Royce Bernstein Murray mengatakan bahwa pada tahun fiskal AS 2024, yang berakhir pada September, lebih dari 1.000 warga dipulangkan dengan penerbangan komersial dan domestik.
Murray mengatakan kepada wartawan, “Ini adalah bagian dari tren meningkatnya deportasi orang India dari AS dalam beberapa tahun terakhir, yang konsisten dengan meningkatnya pertentangan yang dihadapi orang India dalam beberapa tahun terakhir.” (Pertemuan mengacu pada insiden di mana pejabat AS menghentikan orang asing yang mencoba melintasi perbatasan negara melalui perbatasan Meksiko bagian selatan atau perbatasan Kanada bagian utara.)
NBC NEWSÂ melaporkan pada bulan September 2023 bahwa dari Oktober 2022 hingga September 2023 (tahun fiskal 2023), 96.917 warga negara India ditangkap karena memasuki AS tanpa dokumen. Beberapa dari mereka ditangkap, dideportasi atau ditolak masuk. Jumlah tersebut meningkat lima kali lipat dalam periode yang sama 2019 hingga 2020. Saat itu jumlahnya hanya 19.883 orang.
Seiring dengan meningkatnya jumlah repatriasi warga negara India di AS, ada kekhawatiran mengenai dampak kebijakan imigrasi Presiden AS Donald Trump terhadap mereka. Trump telah berjanji untuk menerima imigran terbanyak dalam sejarah.
Sejak Oktober 2020, agen Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CPB) telah menangkap hampir 170.000 pelancong India (baik utara maupun selatan) yang berusaha melintasi perbatasan AS tanpa izin.
Gil Guerra dan Sneha Puri, peneliti imigrasi di Niskanen, mengatakan, “Meskipun jumlahnya lebih kecil dibandingkan Amerika Latin dan Karibia, orang India mewakili jumlah terbesar orang dari luar dunia Barat. Belahan bumi ditemukan oleh CPB dalam empat tahun terakhir. .” Pusat. , sebuah wadah pemikir di Washington menurut BBC.