sp-globalindo.co.id – Bukalapak mengumumkan penutupan layanan toko retail seperti pakaian, kosmetik, aksesoris, dan lain-lain. pada Selasa (1 Juli 2025).
Kini, Bukalapak akan fokus menjual barang virtual, seperti token elektronik, pulsa prabayar, voucher, dan lain-lain.
Alasan penutupan bisnis yang fokus pada produk fisik adalah karena perusahaan sedang melakukan transformasi bisnis.
“Kami informasikan bahwa Bukalapak akan menjalani transisi dalam upaya fokus pada Barang Virtual,” tulis Bukalapak di blog resminya. Sebagai bagian dari langkah ini, kita harus berhenti berjualan ke Body Shop di Marketplace Bukalapak.” .
Penutupan ini adalah bagian dari perubahan besar yang dilakukan perusahaan. Bukalapak berencana mengalihkan fokus bisnisnya ke penjualan virtual.
Baca juga: Sejarah Bukalap, 15 Tahun Dibangun hingga Layanan Bisnis Ditutup
Pada tahun 2021, Bukalapak menyatakan telah mulai melakukan perubahan pada bisnis barang virtual, game, belanja, investasi, dan Mitra Bukalapak.
Rencana tersebut disebut-sebut telah diumumkan melalui Informasi Publik yang dipublikasikan pada Oktober 2024 tahun lalu.
“Kami yakin dengan fokus pada layanan barang virtual, Bukalapak dapat memperkuat posisinya di ekosistem digital dan memberikan layanan terbaik kepada pengguna,” tulis Bukalapak dalam keterangan yang diterima KompasTekno, Rabu (1 Oktober 2025).
“Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar,” tambah Bukalapak.
Sementara penjualan jenazah harus dihentikan secara bertahap. Pengguna masih bisa memesan produk hingga Kamis 9 Februari 2025 pukul 23.59 WIB.
Mulai 1 Februari 2025 akan ditutup khusus penambahan produk baru. Seluruh pesanan yang tidak dilakukan sebelum tanggal 2 Maret 2025 akan dibatalkan dan sejumlah pesanan akan dikembalikan kepada pembeli BukaDompet.
Sekadar informasi, meski terjadi perubahan bisnis, aplikasi dan website Bukalapak tetap bisa diakses seperti biasa. Dulunya merupakan pasar terbesar ketiga
Selama 15 tahun beroperasi, Bukalapak berhasil menorehkan banyak prestasi dari pelayanannya di pasar. Salah satunya terjadi pada tahun 2021, ketika Bukalapak menjadi bisnis ketiga yang paling banyak dikunjungi di Indonesia.
Kemacetan saat itu didorong oleh peralihan perilaku konsumen ke belanja online di masa pandemi Covid-19.
Berdasarkan data Same Web, pada Februari 2021 Bukalapak mencatatkan traffic share sebesar 8,23 persen dengan total kunjungan bulanan sebanyak 13,58 juta.