SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

Mengapa Gejala Depresi Sering Kambuh di Malam Hari

sp-globalindo.co.id – Saat Anda memejamkan mata di malam hari dan mencoba mematikan lampu kamar tidur, tak heran pikiran Anda mulai melayang. Kesedihan dan pikiran negatif sering kali sangat kuat.

Banyak orang di media sosial menyebut kondisi ini sebagai “depresi malam hari”.

Para ahli menekankan, perasaan sedih yang kuat di malam hari bukan berarti ada masalah mental. Memahami mengapa hal ini terjadi dapat membantu Anda mengambil langkah untuk merasa lebih baik.

Depresi nokturnal adalah istilah sehari-hari untuk gejala depresi yang muncul atau memburuk di malam hari. Depresi nokturnal bukanlah diagnosis, melainkan gambaran suasana hati yang buruk.

Meski mirip, depresi nokturnal berbeda dengan kecemasan karena sering kali memburuk di malam hari dan membuat orang merasa cemas dan stres.

Baca selengkapnya: Bagaimana minum kopi meredakan gejala depresi?

“Pada dasarnya, depresi malam hari membuat kita merasa sangat sedih, tidak bahagia, dan hidup datar,” kata psikiater Dr. Teresa Miskiman Rivera, “dan kondisinya tidak hanya sulit secara mental, tetapi juga fisik.

Ia menjelaskan, ada sejumlah faktor yang bisa menyebabkan depresi di malam hari, antara lain kesulitan tidur, kesepian, bahkan jam biologis tubuh.

Jam biologis Anda membantu mengatur seberapa terjaga Anda di pagi hari, seberapa lapar Anda saat makan, dan seberapa rileks dan mengantuk yang Anda rasakan di malam hari. Jam biologis, atau ritme sirkadian, juga mengatur proses penting seperti suhu tubuh, kadar hormon, dan sistem kekebalan.

Jika jam biologis Anda tidak sinkron dengan siklus tidur dan bangun alami tubuh, hal ini dapat berdampak negatif pada suasana hati Anda.

Misalnya, sebuah penelitian terhadap pekerja shift malam menemukan bahwa bekerja di luar jam kerja reguler dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi dan kecemasan.

Depresi malam hari juga bisa menjadi gejala depresi klinis. Namun, penelitian menunjukkan bahwa banyak orang (bahkan mereka yang tidak memiliki gangguan mental) merasa murung ketika tidur larut malam atau bangun pagi.

Baca selengkapnya: Jika Anda sering merasa tidak enak badan menjelang haid, berikut cara menghilangkan emosi negatif di malam hari.

Untuk menghilangkan gejala depresi di malam hari, perbaiki dulu kebiasaan tidur Anda.

Sarah El Chellappa, yang telah mempelajari hubungan antara ritme sirkadian dan suasana hati, merekomendasikan untuk mengatur waktu tidur dan waktu bangun yang konsisten, menghindari tidur siang, dan mematikan perangkat satu jam sebelum tidur. Menjaga kamar tidur Anda pada suhu yang nyaman dan sejuk juga penting.

Jika Anda masih merasa mual setelah mengambil langkah penting ini, pikirkan apa yang menyebabkan ketidaknyamanan ini. Apakah ada faktor fisik misalnya terlalu banyak minum kopi kemarin sore atau makan terlalu banyak di malam hari?

Selain itu, nilailah apakah ada sesuatu yang membebani Anda. Tuliskan di atas kertas dan pecahkan kodenya. Jika Anda merasa ada banyak hal yang harus dilakukan besok, tulislah. Lagi pula, pada jam 2 pagi, kami tidak melakukan apa-apa.

Hindari membuat penilaian atau keputusan saat terjaga di malam hari, dan fokuslah pada tugas yang tidak terlalu serius.

“Saat Anda bangun di pagi hari, umumnya Anda merasa lebih baik, dan suasana hati Anda tidak terlalu pesimis saat Anda bangun hingga tengah malam,” kata pakar ritme sirkadian Dr. Alfred J. Lowy.

Namun, jika suasana hati Anda tidak kunjung membaik sepanjang hari dan perasaan ini terus berlanjut selama lebih dari seminggu, sebaiknya konsultasikan ke psikolog.

Baca selengkapnya: 10 Gejala Depresi Kambuh dan Cara Menghindarinya Dengarkan berita langsung dari ponsel Anda. Untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id, pilih saluran berita favorit Anda: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *