sp-globalindo.co.id – Ozempic merupakan salah satu obat yang saat ini sangat populer di dunia sebagai obat penurun berat badan yang ampuh. Padahal, obat ini merupakan obat diabetes yang mendapat persetujuan FDA pada tahun 2017.
Obat yang mengandung bahan aktif semaglutide ini digunakan untuk mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes disertai pola makan dan aktivitas fisik.
Dalam perkembangannya, Ozempic menjadi obat penurun berat badan yang “off-label” dan telah disetujui oleh FDA. Obat “off-label” sendiri adalah penggunaan obat di luar indikasi resmi.
Untuk menurunkan berat badan, Ozempik disuntik oleh dokter seminggu sekali. Di dalam tubuh, obat ini bertindak seperti hormon yang disebut GLP-1, yang merangsang tubuh memproduksi lebih banyak insulin setelah makan untuk memindahkan gula dari darah ke jaringan.
Obat ini juga memperlambat pergerakan makanan di perut sehingga mengurangi nafsu makan. Pada akhirnya, hal ini menyebabkan penurunan berat badan.
Baca juga: Apakah Gula Darah 300 Berbahaya? Berikut penjelasannya…
Beberapa penelitian membuktikan bahwa orang yang mengonsumsi obat ini berhasil menurunkan berat badannya sebesar 5-20 persen.
Di negara-negara Barat, obat ini banyak digunakan oleh wanita yang sedang mengalami menopause dan mengalami penambahan berat badan.
Selain Ozempik, obat pelangsing lainnya adalah Vegovi yang juga mengandung bahan aktif semaglutide.
Perubahan gaya hidup
Namun, obat ini bukanlah “obat ajaib”, menurut dokter penyakit dalam dan spesialis obesitas Marlin Galindo.
“Setidaknya 10 hingga 15 persen pasien tidak merespons obat ini,” kata Galindo seperti dikutip WebMD.
Ia menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan obat ini tidak efektif, mulai dari faktor genetik, dosis yang salah, hingga perlu waktu untuk melihat hasilnya.
Baca Juga: Waspadai Pil Penurun Berat Badan Ozempic Palsu
“Setelah Anda mendapatkan dosis yang tepat, Anda akan kehilangan setidaknya sekitar 5 persen berat badan Anda dalam 3 bulan pertama setelah mengonsumsi obat tersebut,” ujarnya.
Singkatnya, 3-6 bulan adalah waktu yang tepat untuk melihat apakah pengobatannya tepat.
Pakar penurunan berat badan dan nutrisi Sarah Palmer menambahkan, kesuksesan dengan semaglutide juga harus dibarengi dengan perubahan gaya hidup.
“GLP-1 adalah alat yang efektif, namun tanpa pola makan dan rencana nutrisi, sulit untuk menjadikan penurunan ini permanen,” katanya.
Ia mencontohkan, latihan kekuatan tiga atau empat kali seminggu dapat memberikan hasil penurunan berat badan yang berbeda-beda, yaitu berkelanjutan dan tidak menurun.
Untuk diet dianjurkan memilih protein tanpa lemak (biasanya 100 gram per hari tergantung berat badan) dan mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup.
Makanan ultra-olahan dan gorengan tidak hanya berdampak negatif pada upaya penurunan berat badan, tapi juga bisa berdampak buruk bagi pencernaan.
Baca Juga: Pilihan Obat Penurun Berat Badan Yang Aman Dikonsumsi Dapatkan berita terkini dan berita kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.