SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Tekno

Mengenal Starship, “Kapal Bintang” Terbesar di Dunia

STARSHIP merupakan salah satu roket raksasa paling terkenal yang diproduksi oleh perusahaan luar angkasa SpaceX.

Dengan berat total 5 juta kilogram, tinggi 121,3 meter, diameter 9 meter dan kapasitas membawa muatan 150.000 kilogram ke ketinggian 2.000 kilometer (6.561.680 kaki), Starship merupakan roket terbesar dan terkuat pernah. Terbang dari muka bumi.

Pada tanggal 13 Oktober (atau akhir November 2024), Starship akan memasuki uji penerbangan besar berikutnya, yaitu Starship Flight Test 5.

Uji terbang tersebut melalui diskusi panjang lebar antara SpaceX, FAA (setara dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara di Indonesia) dan NASA (setara dengan LAPAN-BRIN di Indonesia).

Penerbangan kelima akan mencakup uji lepas landas Super Heavy Booster 12 menggunakan Orbital Launch Mount A di Starbase, Texas.

Starbase dirancang sebagai kawasan industri luar angkasa dan pelabuhan antariksa terintegrasi, tempat produksi dan pengujian pesawat ruang angkasa, serta lokasi kantor pusat dan fasilitas utama perusahaan luar angkasa SpaceX.

(Penulis pernah mengusulkan konsep kawasan industri antariksa terintegrasi dan pelabuhan antariksa seperti Starbase yang akan dibangun di Biak, Papua pada artikel sebelumnya: Potensi besar Indonesia untuk industri antariksa kelas dunia)

Super Heavy Booster (SHB) adalah tahap pertama dari roket pesawat ruang angkasa. Dalam Flight Test 5, Starship menggunakan SHB ke-12, yang mulai diproduksi pada Juni 2023 dan mengakhiri pengujian statis pada 15 Juli 2024.

Sedangkan Orbital Launch Mount A (OLM A) merupakan tempat persiapan roket Super Heavy Booster (SHB) sebelum diluncurkan. Di OLM A, SHB juga melakukan uji statik (static fire test) pada pelat baja raksasa.

SHB memiliki tinggi keseluruhan 71 meter, diameter 9 meter dan terbuat dari baja tahan karat setelah diisi bahan bakar roket mencapai 3.675.000 kg.

Salah satu yang membedakan roket buatan SpaceX dengan roket buatan perusahaan atau negara lain di dunia adalah “reusability”, artinya roket buatan SpaceX dirancang agar bisa mendarat dengan selamat di Bumi. .

Teknologi penggunaan kembali roket adalah masalah yang sangat kompleks. Banyak perusahaan, bahkan negara lain, gagal membuat roket mereka dapat digunakan kembali.

Reusability membuat biaya peluncuran rudal menjadi jauh lebih murah karena rudal tidak hanya ditembakkan sekali saja melainkan dapat digunakan berulang kali.

Server Laporan Teknis NASA mengakui bahwa menerbangkan muatan seberat 27.500 kg ke orbit rendah Bumi sebelumnya menelan biaya US$1,5 miliar (Rs 22,5 triliun), atau US$54.500 per kg.

Sementara itu, penggunaan roket Falcon 9 milik SpaceX untuk menerbangkan muatan seberat 22.800 kg ke orbit rendah Bumi hanya membutuhkan biaya $62 juta (kira-kira Rs 9,7 miliar), atau hanya $2.720/kg.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *