SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

Mengenal Virus Pernapasan RSV yang Bergejala Mirip Flu

sp-globalindo.co.id – Infeksi virus pernapasan RSV atau virus syncytial pernapasan mungkin lebih banyak diketahui dibandingkan penyakit pernapasan lainnya. RSV biasanya menyerang anak-anak atau orang lanjut usia.

RSV ditularkan melalui inhalasi atau kontak dengan sekret pernapasan orang yang terinfeksi. Virus ini biasanya menunjukkan gejala mirip flu, yaitu hidung tersumbat, batuk, mengi, dan demam ringan.

RSV sulit didiagnosis karena gejalanya mirip dengan infeksi saluran pernafasan lainnya. Proses diagnostik memerlukan tes khusus, yang seringkali mahal, memakan waktu, dan tidak tersedia.

Virus ini sangat menular dan menyebar dengan mudah di dalam rumah, dimana satu orang yang terinfeksi biasanya menulari tiga orang lainnya.

Menurut dr Fariz Nurvidia, jumlah infeksi RSV di Indonesia mencapai 6,1 juta kasus dalam tiga tahun.

Baca juga: Polusi Udara Perburuk Penyakit Pernafasan Kronis

“Kami mengamati peningkatan angka positif RSV di antara mereka yang diteliti pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Temuan ini menunjukkan adanya beban infeksi RSV yang signifikan, mewakili fenomena gunung es di mana jumlah kasus yang terdeteksi hanya sebagian kecil dari jumlah total. kasus yang benar-benar terjadi di masyarakat,” katanya.

Orang lanjut usia dan mereka yang memiliki kondisi penyakit penyerta sering kali tidak menyadari bahwa gejala yang mereka alami disebabkan oleh RSV, sehingga meningkatkan risiko komplikasi serius, termasuk gagal napas, gangguan pernapasan, dan henti napas.

Masih belum ada pengobatan khusus untuk RSV pada orang dewasa, sehingga perjuangan melawannya menjadi sulit. Pada orang lanjut usia, infeksi RSV mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.

Orang lanjut usia dengan kondisi medis tertentu, seperti pneumonia, gagal jantung kongestif, asma, dan penyakit paru obstruktif kronik, berisiko lebih tinggi dirawat di rumah sakit karena infeksi RSV.

Infeksi RSV dapat dicegah dengan vaksinasi. Vaksin ini dirancang untuk meningkatkan respons imun pada lansia, yang berisiko lebih besar mengalami komplikasi serius akibat RSV.

“Pencegahan adalah kunci kesehatan masyarakat, terutama untuk memerangi penyakit pernafasan seperti RSV, yang lebih umum dan lebih berbahaya daripada influenza,” kata Arnas Berzanskis, Wakil Presiden dan Kepala Regional Vaksin GSK.

Baca juga: Obat Apa yang Harus Diberikan pada Anak Flu di Singapura? Itu yang dikatakan dokter

Meskipun RSV dapat menginfeksi kapan saja sepanjang tahun, penyebarannya lebih intens selama musim hujan dari bulan September hingga Februari.

Untuk mempromosikan strategi kolaboratif dalam kesehatan pernafasan, GSK, sebuah perusahaan biofarmasi global, mengadakan RespiVerse Summit tahunan ketiga pada tanggal 13 dan 14 Desember 2024. di Bangkok, Thailand.

Acara ini mempertemukan para ahli internasional dan profesional kesehatan dari 17 negara untuk membahas tantangan global di bidang penyakit pernapasan. Panel ahli membahas empat patologi pernapasan utama: asma bronkial dengan tingkat keparahan sedang, asma berat, PPOK, dan RSV.

  Dengarkan berita terbaru dan berita pilihan kami di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *