Jakarta, Kompas.con – pada 3-6 September, 2024, berada dalam sejarah Sejarah Suci dan Republik Suci (RI) dari kunjungan paling sejarah.
Baca Juga : BMKG Sebut Gelombang Tinggi Sudah Mulai Berkurang, Aman Untuk Penyeberangan Jalur Laut
Kunjungi Paus Fransiskus di suatu negara tidak hanya bagian dari perjalanan apostolik, tetapi juga simbol penting dari semangat perdamaian dunia, serta memperkuat hubungan antara orang percaya agama.
Kunjungan ini adalah waktu yang istimewa karena Indonesia adalah negara pertama yang mengunjungi Paus dalam kunjungan perjalanan perjalanan.
Baca waktu yang sama: Foto Francis Bob, disebut Jorge Mario Bergolio
Setelah kunjungan Jakarta, Paus terus melakukan perjalanan di New Guinea Papua, Timor Leste dan Singapura.
Perjalanan ini dari Forty dan International International Journey karena Paus Francis adalah sebagai pemimpin Gereja Katolik pada tahun 2013.
Meskipun perjalanan ini direncanakan sejak tahun 2020, Bandi disebabkan terlambat.
Namun, kunjungan Paus Francis masih merupakan waktu yang sangat berharga, yang merupakan paus ketiga yang dikunjungi setelah Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan dikunjungi pada tahun 1979.
Duta Besar Indonesia, Republik Indonesia dimulai di Vatikan, Michael Treas Conakahiono, memiliki momen sejarah, memiliki makna yang mendalam, tidak hanya untuk Katolik, tetapi juga untuk semua orang di Indonesia.
“Ini bukan hanya kunjungan keagamaan, tetapi juga kunjungan pemerintah bahwa hubungan diplomatik yang telah dibentuk sejak 1947, kata” kata Trias.
Baca Juga : Situasi di Lebanon Memanas, TNI Pastikan Pasukan Perdamaian di Sana Bertugas Seperti Biasa
Hubungan Indonesia dengan Vatikan hadir untuk masa kemerdekaan kemerdekaan pada tahun 1947, adalah pada tahun 1947 pada tahun 1947
Paus Pius XII Ketika mendukungnya untuk perjuangan untuk Indonesia, termasuk Mgr Albertus soegijapapranata sj.
Baca juga: kandidat yang kuat memiliki dari Asia Tenggara ke Paus Francis, Paus Francis, ke Indonesia
Menurut Duta Besar Treas, kunjungan paus dapat dipahami dalam dua dimensi: sebagai pemimpin spiritual Gereja Katolik dan Presiden Negara Bagian Vatikan.
“Sebagai pemimpin agama, ia menegaskan untuk menyambut rakyatnya dan menegaskan. Sebagai presiden negara bagian, kunjungan ke kontak ganda yang telah lama ditetapkan,” katanya.
Kunjungi Paus Fransiskus telah menjadi simbol keragaman yang kejam dan semangat kerja tim di antara orang -orang percaya agama di Indonesia.
Paus Francis secara luas sebagai kepribadian vokal dalam menyebut perdamaian, toleransi dan keadilan sosial.