NEWS INDONESIA Menilik Kecanggihan Teknologi Ramah Lingkungan pada Kendaraan Toyota Hybrid System
sp-globalindo.co.id – Kendaraan listrik hibrida atau hybrid electric vehicle (HEVs) merupakan salah satu jenis kendaraan yang paling banyak beredar di pasaran saat ini.
Pada 10 bulan pertama tahun 2023, penjualan kendaraan listrik mencapai 51.831 unit, menurut data Asosiasi Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Kaikindo). Jumlah itu naik 322 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu dari 12.281 unit.
Kendaraan hybrid masih mendominasi dengan total penjualan 39.911 unit atau 77 persen dari total penjualan EV.
Baca juga: Toyota Tinggalkan Warna Biru di Jajaran Hibridanya
Selain ramah lingkungan dan mampu mengurangi emisi gas buang, besarnya minat terhadap kendaraan tersebut didasari oleh konsumsi bahan bakarnya yang irit, yakni dua kali lipat dibandingkan mobil konvensional.
Hal ini tidak mengherankan. Pasalnya, mobil hybrid dapat menggunakan energi listrik yang tersimpan di baterai untuk menjalankan motor listrik sehingga mengurangi konsumsi bahan bakar (ppm).
Di Indonesia sendiri, pasar mobil hybrid didominasi oleh produk produksi PT Toyota Astra Motor (TAM).
Baca juga: Saatnya Semua Orang, Ini Komitmen Toyota Ajak Seluruh Masyarakat Dukung Tujuan NZE 2060
Berdasarkan data Kaikindo, produk Toyota yakni Toyota Kijang Innova Zenix HEV menjadi mobil hybrid terlaris pada Januari-Oktober 2023 dengan total penjualan mencapai 21.492 unit.
Selain itu, Toyota Yaris Cross Hybrid yang merupakan mobil SUV kompak (SUV) menjadi salah satu kendaraan hybrid terlaris dengan total penjualan mencapai 4.731.
Keunggulan mobil hybrid Toyota di pasar Indonesia diyakini bukan hanya karena desainnya yang memberikan kenyamanan, tapi juga efisiensi mesinnya. Berkat penemuan sistem hybrid Toyota
Sekadar informasi, segala keunggulan mobil hybrid besutan Toyota tak lepas dari teknologi Toyota Hybrid System (THS) yang ditanamkan pabrikan mobil listrik asal Jepang ini.
Melalui THS, Toyota bertujuan untuk menyediakan beragam teknologi elektrifikasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Baca juga: Berikut daftar mobil listrik Toyota berdasarkan tren elektrifikasi, tipe dan kebutuhan pengguna
Sistem ini dikembangkan Toyota untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar, mengurangi emisi gas buang dan memberikan pengalaman berkendara yang lebih baik.
THS merupakan sistem yang menggabungkan mesin bensin dan dua motor listrik untuk menggerakkan kendaraan.
Selain mesin bensin dan motor listrik, baterai, inverter, perangkat distribusi tenaga, girboks, pengereman regeneratif, generator, dan transmisi menjadi beberapa komponen utama yang disematkan pada teknologi ini.
Dari toyota.astra.co.id THS pertama kali digunakan pada sedan hybrid Prius tahun 1997. Saat itu, Toyota memadukan mesin bensin 1,5 liter VVT dengan motor listrik.
Berkat THS, Prius generasi pertama mampu menekan konsumsi bahan bakar sekitar 21 kilometer (km) per liter. Artinya 1 liter bensin mampu menempuh jarak rata-rata 21 km.
Baca juga: Wujudkan Netralitas Karbon, Toyota Ajak Masyarakat Mulai Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Pada saat pengereman, mesin kendaraan dengan THS menyuplai listrik ke baterai, yang diubah menjadi sumber energi yang dapat menggerakkan kendaraan melalui pengereman regeneratif.
Sedangkan saat mobil berakselerasi ke kecepatan lebih tinggi, THS menghubungkan motor listrik dengan mesin bensin sehingga mesin menghasilkan tenaga lebih besar.
Jika aki kendaraan hampir habis, maka mesin bensin akan otomatis menghidupkan mesin untuk menghasilkan listrik yang digunakan untuk menggerakkan roda depan.
Toyota Kijang Innova Zenix HEV menggunakan teknologi THS generasi kelima yang memadukan mesin bensin 2.0 liter TNGA dan motor listrik dengan baterai lithium-ion.
Sistem ini menghasilkan tenaga maksimal 223 tenaga kuda (hp) dan konsumsi bahan bakar irit 21 km/l.
Mesin ini sangat ramah lingkungan karena mengurangi emisi gas buang dan menggunakan energi yang dihasilkan oleh pengereman regeneratif untuk mengisi ulang baterai.
Selain itu, mesin Toyota Kijang Innova Zenix HEV dengan THS telah memenuhi standar EURO4 sehingga memberikan kualitas knalpot yang lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya.
Baca juga: Time for All Inilah komitmen Toyota untuk mengajak seluruh masyarakat mendukung tujuan NZE 2060 dari kampanye Time for All
Kehadiran THS dan kendaraan listrik Toyota merupakan bagian dari kampanye “Time for All” yang dicanangkan perusahaan untuk mendukung program netralitas karbon guna mencegah meningkatnya risiko pemanasan global dan perubahan iklim.
Melalui kampanye ini, Toyota berupaya mengurangi emisi kendaraan konvensional dengan menawarkan mobil ramah lingkungan, mobil listrik, dan kendaraan yang menggunakan energi terbarukan.
Wakil Presiden Direktur TAM Henry Danoto mengatakan kampanye Time for All juga digelar untuk mendukung pemerintah Indonesia mencapai tujuan Zero Emissions (NZE) 2060.
“Melalui gerakan Time for Everyone, Toyota memberdayakan masyarakat untuk berkontribusi mengurangi emisi karbon demi masa depan yang lebih hijau,” kata Henry seperti dikutip id.itstimeforeveryonemovement.co.id pada Jumat (12/02/2022). )
Selain menawarkan kendaraan ramah lingkungan, Toyota telah mengambil langkah aktif untuk mengurangi emisi karbon dan menerapkan berbagai bentuk penyeimbangan karbon selama beberapa tahun terakhir.
Selain itu, Toyota juga bermitra dengan perusahaan startup Rekosistem untuk mendirikan tempat pengumpulan sampah di berbagai lokasi di Indonesia. Inisiatif ini akan dilaksanakan mulai Desember 2022.