JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Menteri Komunikasi dan Digital (putra putra) mengatakan Hafid mengatakan bahwa platform digital harus bertanggung jawab penuh untuk melindungi anak -anak dari konten negatif.
Dalam penonton dengan perwakilan Tiktok di Kementerian Kementerian Komdigi, Jakarta Tengah, Meutya meminta platform digital untuk segera menggunakan teknologi verifikasi usia untuk memastikan keamanan anak -anak di ruang digital.
“Platform digital tidak lagi bodoh.
“Keselamatan anak -anak adalah prioritas dan kami akan menjamin bahwa aturan ini didukung,” katanya.
Baca juga: Komdigi Marathon melengkapi aturan anak -anak di dunia digital
Meutya menekankan bahwa aturan perlindungan anak di ruang digital sedang dipersiapkan untuk mengendalikan tugas platform digital secara lebih ketat sehingga tidak ada kesenjangan untuk pelanggaran.
“Tidak ada ruang untuk kelalaian, platform harus bertindak nyata dan bekerja dengan pemerintah untuk menciptakan lingkungan digital yang aman bagi generasi muda,” katanya.
Meutya juga menekankan bahwa kerja sama antara pemerintah dan platform digital harus menghasilkan tindakan konkret, bukan hanya diskusi.
“Kami diingatkan tentang platform digital untuk memastikan bahwa anak -anak hanya mengakses konten yang tepat untuk usia mereka. Kepatuhan terhadap aturan ini tidak dapat dinegosiasikan,” katanya.
VP Global Public Policy Tiktok, Helena Lersch mengatakan Tiktok telah menerapkan berbagai batasan pada laporan anak -anak tentang anak -anak, termasuk pengaturan yang terkait dengan pesan pribadi, komentar, siaran langsung dan pemberitahuan.
“Kami memiliki fitur khusus yang dirancang untuk melindungi pengguna usia 13 hingga 15,” kata Helena.
Baca juga: Kak Seto Call Child Protection di dunia digital membutuhkan orang yang mendengar berita dan berita terbaru yang dipilih di ponsel Anda. Pilih Saluran Utama Akses Anda ke Compass.com Saluran WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029vafpbedbpzjzrk13ho3d. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.