Jakarta, Kompas. Com – Menteri Kehutanan (Manhattan) Raja Julie Anthony melepasliarkan 10 jenis burung yang dilindungi di Sorong, Papua Barat.
Selain itu, Raja Julie Anthony menerbitkan 12 Surat Keputusan (SK) Perhutanan Sosial untuk 155 Kartu Keluarga (KK) kelompok Perhutanan Sosial.
Jadi jenis burungnya sudah dilepasliarkan, yang kedua saya sudah keluarkan SK perhutanan sosial untuk 12 desa kelompok tani dengan luas total 33.000 hektare, kata Menteri Kehutanan Raja Joly dalam keterangannya kepada sp-globalindo.co.id, Jumat (11 /22.2024).
Baca juga: Bersama Hashim, Menteri Kehutanan Raja Joli Menjadi Wakil Ketua Delegasi di COP29
Satwa yang dilepasliarkan tersebut antara lain 5 ekor burung nuri kepala hitam, 2 ekor burung nuri pelangi, 1 ekor burung nuri hitam, 1 ekor burung parkit, dan 1 ekor burung kakatua kepala kuning.
Hewan-hewan yang akan dilepasliarkan tersebut dikatakan telah melalui proses pembiasaan dan pengujian hewan hingga dianggap sehat dan liar.
Menurutnya, berkat tindakan Kementerian Kehutanan, Polisi Hutan (Polhot) dan masyarakat, banyak satwa dilindungi yang dilepasliarkan.
Sekjen Partai Solidaritas Indonesia juga mendapat informasi bahwa sekitar 200 ekor satwa dilindungi berhasil diselamatkan dari upaya penyelundupan setiap bulannya.
“Saya sangat terkejut ketika mendapat laporan bahwa setiap bulannya ada sekitar 200 ekor satwa yang dicegah oleh teman-teman KSDA (Pusat Konservasi Sumber Daya Alam) untuk diselundupkan keluar Papua. Mungkin keadaannya terkendali, tanpanya kita tidak bisa mengendalikannya. Ketahui lagi berapa jumlahnya,” ujarnya.
Baca juga: Menteri Kehutanan dan Kapolri Siapkan Kerjasama Pengendalian Bisnis dan Hutan Ilegal
Sebagai menteri, Raj Jolly akan bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk melindungi hewan yang dilindungi di negara tersebut.
Dikatakannya, kami akan berusaha bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan termasuk Syahbandar, kepolisian setempat, TNI, kami akan berusaha bekerja sama lebih erat lagi agar hewan-hewan kita di Papua bisa terpelihara dengan baik.
Sedangkan Ordonansi Perhutanan Sosial sebanyak 12 rangkap dibagikan kepada 155 KK kelompok perhutanan sosial di sekitar Kota/Kabupaten Sorong.
Raja Jolly berharap masyarakat sekitar dapat memanfaatkan hutan sebaik-baiknya.
Sebab, menurutnya semua pihak wajib menjaga hutan dan menjadikannya sumber kesejahteraan masyarakat.
“Ini tanggung jawab kita untuk menjaga hutan kita, menjaga lingkungan kita, tapi sekali lagi, di saat yang sama, bagaimana kita menemukan titik temu agar masyarakat juga punya akses terhadap perlindungan hutan dan perlindungan hutan. Deforestasi justru menjadi berkah, sumber keburukan. kesejahteraan, “dan ketika hutan ditebang justru membuat masyarakat kurang sejahtera,” kata Menteri Kehutanan. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.