sp-globalindo.co.id – Sekelompok peretas asal Iran diduga menggunakan WhatsApp untuk mengganggu dan mempengaruhi pemilihan presiden 2024 di Amerika Serikat (AS).
Hal tersebut diungkapkan Meta – perusahaan induk Facebook, WhatsApp, dan Instagram – dalam pengumuman yang diposting di blog resminya.
Dalam pengumumannya disebutkan bahwa kelompok hacker tersebut sering disebut “APT42”. Grup ini juga memiliki nama lain, seperti “UNC788” dan “Mint Sandstorm”.
Menurut laporan Meta, APT42 bertindak sebagai hacker untuk mendukung beberapa perusahaan teknologi Amerika, seperti AOL, Google, Yahoo dan Microsoft.
Baca juga: Chatbot Meta AI punya fitur Imagine Me, bisa mengubah gambar menjadi apa saja
Geng peretas Iran dikatakan mengoperasikan kurang dari 10 akun WhatsApp dan menargetkan banyak orang penting, termasuk warga sipil, politisi, dan pejabat. Akun tersebut digunakan untuk mengelabui dan menipu target dengan menggunakan teknik rekayasa sosial.
Teknik ini sering digunakan oleh hacker untuk mengontrol otak korbannya dengan pesan-pesan agar mereka melakukan apa yang diinginkan hacker (misalnya mengklik link berbahaya, mengirim uang, dll).
Setelah meyakinkan korbannya, peretas akan dapat melanjutkan tugas lain yang bahkan lebih berbahaya, seperti meretas akun untuk mencuri informasi pengguna untuk berbagai jenis rencana.
Di AS, kelompok peretas ini diperkirakan akan menyasar beberapa kelompok yang terkait dengan pemerintahan Presiden AS Joe Biden dan mantan Presiden AS Donald Trump. Dengan demikian, tindakan APT42 juga ada kaitannya dengan pengaruhnya terhadap pemilu presiden AS 2024 yang dijadwalkan pada November mendatang.
Tak hanya di AS, kelompok peretas asal Iran ini juga bakal menyasar banyak pengguna di negara lain seperti Palestina, Israel, Inggris, bahkan warga lokal alias warga Iran sendiri.
Menurut Meta, mereka memblokir beberapa akun WhatsApp yang terbukti melakukan berbagai penipuan demi menjaga keamanan platform, selain memperingatkan pengguna bahwa mereka bisa menjadi korban pencucian uang WhatsApp palsu.
Lalu apa yang Meta ketahui tentang upaya APT42 untuk ikut campur dalam pemilu AS?
Baca juga: Meta Advertising Analysis 360, membantu pengiklan di FB dan IG membuat kampanye yang menguntungkan dari laporan pengguna
Berdasarkan pengumuman yang disampaikan, Meta mengetahui upaya APT42 karena banyak pengguna yang melaporkan telah ditipu oleh beberapa akun palsu.
Hal itu dilaporkan pengguna melalui fitur pelaporan alias notifikasi di aplikasi WhatsApp. Meta kemudian mendeteksi berbagai pesan dan akun WhatsApp yang diposting pengguna, sehingga dapat mengenali upaya peretasan APT42.
“Komentar yang diposting oleh pengguna memungkinkan kami menyelidiki berbagai upaya yang dilakukan oleh peretas, serta tautan yang terdapat di dalamnya”, jelas Meta.