LOS ANGELES, sp-globalindo.co.id – Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram, mengumumkan akan membubarkan program pengecekan fakta pihak ketiga di situsnya.
Langkah ini dilakukan bersamaan dengan perubahan besar lainnya, termasuk lebih banyak rekomendasi mengenai konten politik dan perubahan pada kebijakan moderasi konten.
CEO Meta Mark Zuckerberg menyebut langkah tersebut sebagai upaya untuk mengutamakan kebebasan berpendapat dan mengurangi kesalahan sensor.
Baca juga: Google dan Meta mendesak Australia untuk menunda larangan penggunaan media sosial bagi anak di bawah 16 tahun: mengapa?
Namun, para analis melihat keputusan tersebut sebagai tanda pergeseran Meta ke arah politik kanan, dalam konteks upaya Zuckerberg untuk menggulingkan pemerintahan baru terpilih Donald Trump.
Laporan The Guardian menyebutkan Meta nampaknya memasuki era politik yang lebih inklusif.
Dalam pengumuman resminya, Zuckerberg mengkritik para pemeriksa fakta karena terlalu bias secara politik.
Sebagai gantinya, Meta akan menggunakan catatan pengguna, mirip dengan fitur catatan sosial di Platform X (sebelumnya Twitter).
Langkah ini juga mencerminkan propaganda lama dari kelompok-kelompok AS, yang menyalahkan media sosial karena membungkam suara mereka.
Trump sendiri menyambut baik perubahan tersebut, dengan mengatakan Meta telah berkembang terlalu cepat dan memuji Zuckerberg atas langkah cepatnya.
Meta telah mengalami beberapa perubahan besar dalam beberapa minggu terakhir. Di antara mereka, CEO UFC dan pendukung Trump Dana White ditunjuk menjadi dewan direksi Meta.
Baca juga cerita ini: Meta menutup media pemerintah Rusia karena diduga beroperasi secara sembunyi-sembunyi
Nick Clegg, mantan wakil perdana menteri Inggris, digantikan oleh Joel Kaplan, mantan wakil presiden George W. Bush yang konservatif.
Keputusan ini menuai kritik dari berbagai kalangan, terutama pejuang kemerdekaan dan pendukung anti disinformasi.
Jasmine Enberg, analis senior di eMarketer, menilai langkah ini berpotensi menurunkan kepercayaan pengguna dan pemasar. Namun, dampak finansial Meta diperkirakan akan tetap kecil karena posisinya yang dominan di pasar periklanan digital.
Namun, langkah ini juga meningkatkan risiko penyebaran informasi yang salah.
Baca juga: Meta Sebut Rencana Rusia Campur Tangan Pemilu AS Gunakan Kecerdasan Buatan Gagal
Zuckerberg bahkan mengumumkan bahwa Meta akan menghapus pembatasan pada isu-isu sensitif seperti imigrasi dan gender, yang selama ini menjadi fokus utama kampanye Trump.
Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.