SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

Migrain Lebih Sering Terjadi pada Wanita, Ini Faktor Pemicunya

Komas.com – Migrain adalah salah satu jenis sakit kepala primer yang sering dialami masyarakat.

Baca Juga : Belajar dari Fenita Arie: Waspada Pneumonia saat Traveling ke Jepang

Gejala dapat berupa nyeri yang berdenyut di satu sisi kepala, disertai dengan mual, muntah dan sensitivitas terhadap cahaya dan suara.

Beberapa penelitian mengatakan migrain mengalami lebih banyak wanita daripada pria. Dipercayai bahwa perbedaan ini dikaitkan dengan fluktuasi hormon pemuliaan, terutama estrogen hormon.

Baca Juga: Kemenkes: Risiko migrain dapat dihancurkan dengan diagnosis migrain yang benar dan perubahan kadar estrogen

Mengutip majalah kepala dan nyeri, penurunan kadar hormon estrogen yang terjadi sebelum menstruasi dapat menyebabkan migrain

Fenomena ini dikenal sebagai penghilangan estrogen dan merupakan salah satu penyebab utama migrain menstruasi pada wanita.

Selain itu, perubahan kadar hormon yang terjadi selama ovulasi dan menopause juga disebut pengaruh sistem saraf pusat, terutama mekanisme memproses nyeri di otak.

Ini juga meningkatkan sensitivitas terhadap pemicu migrain lainnya.

Publikasi Pusat Informasi Bioteknologi Nasional (NCBI) melalui Frontiers Journal menjelaskan bahwa estrogen berperan dalam modulasi neurotransmiter, seperti serotonin.

Ketidakseimbangan hormon ini dapat mengubah ambang rasa sakit dan menyebabkan serangan migrasi.

Baca Juga: Lostni: Pencegahan Migray penting untuk meningkatkan produktivitas, menurut Dr. Azaria, migrain adalah suatu kondisi yang harus diobati secara optimal, bukan hanya dengan obat -obatan.

Baca Juga : Kopi Hitam Tanpa Gula Gunanya untuk Apa? Berikut 7 Daftarnya…

“Biasanya kami memberikan kombinasi terapi, termasuk terapi relaksasi, manajemen ketegangan, gaya hidup,” katanya ketika ia menghubungi sp-globalindo.co.id.

Dia menambahkan bahwa pasien merekomendasikan untuk mendaftarkan skema serangan migran, termasuk ketika dia muncul, yang memicu, serta obat yang secara efektif memfasilitasi gejala.

“Dengan demikian, terapi bisa lebih diarahkan dan pribadi,” tambahnya. Strategi Pemrosesan Migrain

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menguasai migrain meliputi: Hindari pemicu, seperti beberapa produk (seperti cokelat, keju lama, MSG, kopi dan alkohol), stres berlebihan dan pola tidur. Tulis pola migrain untuk membantu dokter dalam menentukan terapi yang sesuai. Konsultasi biasa dengan dokter, terutama jika frekuensi migrasi meningkat atau rasa sakit menjadi lebih dan lebih serius. Terapi hormon mungkin menjadi pilihan dalam beberapa kasus, tetapi penggunaannya harus dikontrol dari sudut pandang medis.

Migrain bukanlah kondisi yang mengancam jiwa, tetapi jika Anda tidak berlaku dengan benar, itu dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitaan.

Oleh karena itu, deteksi dini dan pemrosesan yang tepat sangat disarankan.

  Lihat berita dan berita tentang pilihan kami secara langsung dengan ponsel Anda. Pilih Akses ke Saluran Hainstay di Komas.com Saluran Whatsapp: https://www.whatsapp.com/channel/0029vafedbedbpzjzrk13ho3d. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *