sp-globalindo.co.id – Sirkuit Mandalika terus berlanjut jelang MotoGP Indonesia 2024 pada 27-29 September. Masalah non-ras juga menjadi perhatian.
Mandalika Grand Prix Association (MGPA) memastikan persiapan terbaik jelang perhelatan MotoGP Indonesia 2024 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika.
Ada dua aspek utama yang terlibat dalam persiapan ini, yaitu. balap dan non-balapan.
“Persiapan lomba adalah yang terpenting,” kata Direktur Jenderal MGPA Praandhi Satria dalam siaran pers yang diperoleh sp-globalindo.co.id.
“Tidak sedikit pun kesalahannya, kesalahan kecil saja bisa berakibat fatal, padahal unsur lain sudah siap, keberlangsungan balapan bisa terancam,” kata Priyandhi Satria yang memimpin acara, Jumat (6/9). /2024).proses pengecatan.
Baca juga: Hasil Latihan MotoGP San Marino 2024: Q2 Tercepat dari Buginia, Marquez
Sisi balap berkaitan dengan tata letak arena pacuan kuda, mulai dari pengecatan, pembersihan, kelistrikan, pemasangan videotron, hingga penyiapan tribun penonton.
Sementara itu, hal-hal lain yang kurang penting seperti penyediaan sarana parkir, prasarana, pendukung tempat acara, dan hubungan dengan tenant sekitar dimasukkan ke dalam aspek non-balapan.
Parandi mengatakan, persiapan sudah dilakukan secara detail. Sebab, setiap kesalahan kecil bisa berdampak besar bagi keberlangsungan acara.
Selain itu, aspek keselamatan menjadi prioritas utama dalam pembuatan lintasan.
Kebersihan lintasan sangat penting, tidak boleh ada kotoran yang membuat aspal licin atau membahayakan pembalap.
“Area yang melengkung (sisi lintasan) sebaiknya dicat dengan warna cerah agar dapat dilihat oleh pembalap saat berlari dengan kecepatan tinggi,” ujarnya.
Baca juga: Marc Marquez Ungkap Rahasia Taklukkan MotoGP Aragon
Tahun 2024 menjadi kali ketiga sirkuit Mandalika menjadi tuan rumah balapan MotoGP. Sirkuit Mandalika yang terletak di Lombok, Nusa Tenggara Barat, akan dikembangkan untuk mendapatkan sertifikasi Level A dari Federation Internationale de Motocyclisme (FIM).
Sebuah sirkuit harus memiliki kualifikasi Grade A untuk menjadi tuan rumah MotoGP.
“Sistem penerangan, kamera CCTV dan peralatan lainnya harus berfungsi penuh. Ini akan diselidiki oleh FIM selama proses koordinasi,” kata Praandhi.
Praandhi pun bangga karena kini banyak sumber daya lokal yang terlibat dalam pekerjaan yang sebelumnya ditangani pihak asing.
“Kami sangat senang dan bangga pedagang asli NTB mampu menangani berbagai pekerjaan tersebut,” pungkas Parandhi Satria. Dengarkan berita terhangat dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit untuk mengakses Kompas. com saluran WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.