sp-globalindo.co.id – Marc Marquez yang menjuarai MotoGP San Marino 2024 Child Alien mengaku hujan “membantu”.
Minggu ini sangat menarik bagi Marc Marquez dari Gresini Racing. Bagaimana bisa?
Setelah tiga tahun tak memenangi balapan MotoGP, Marquez langsung sukses merebut posisi pertama di dua seri berturut-turut, yakni Aragon dan San Marino.
Kemenangannya di MotoGP Aragon 2024 pekan lalu mengakhiri penantian 1.043 hari Marquez untuk meraih podium pertamanya.
Sepekan kemudian, Marquez kembali menduduki podium teratas pada balapan MotoGP San Marino 2024 di Sirkuit Misano, Minggu (8/9/2024).
Baca juga: Klasemen MotoGP 2024 Usai GP San Marino 2024: Marquez Posisi 3, Bagnaia Kalahkan Martin untuk Pimpin
Marquez finis lebih dari tiga detik di depan Francesco Bagnaia (Tim Ducati Lenovo) yang start dari pole position.
Pembalap Cervera itu start dari posisi kesembilan di grid dan memimpin balapan saat trek untuk sementara basah akibat hujan ringan.
Bantuan “hujan” ini diterima Marquez, pemilik enam gelar juara dunia kelas MotoGP.
“Saat hujan mulai turun di layar, saya memutuskan untuk menyerang atau mengambil risiko lebih. Saya berhasil melewati lima pebalap dalam satu lap dan memimpin balapan,” kata Marquez kepada wartawan.
Saat hujan, Marquez tak seceroboh Jorge Martin (Auto Racing) dalam mengganti ban. Keputusan Jorge Martin mengganti ban terbukti harus dibayar mahal.
Posisi Jorge Martin, yang sebelumnya berada di posisi kedua, turun drastis saat ia melakukan balapan untuk mengganti ban.
Pada akhirnya ia harus menggali lagi untuk menggunakan ban kering lagi. Pada akhirnya, Jorge Martin hanya mampu meraih satu poin karena finis di peringkat ke-15.
Baca juga: Hasil MotoGP San Marino 2024: Marc Marquez Juara Seri
Marquez mengatakan dia mengikuti bocah “lokal” Italia Bagnaia dalam tidak mengganti ban. Seperti yang Anda ketahui, San Marino terletak tidak jauh dari Italia, negara Bagnaia.
“Pebalap lokal memutuskan untuk tetap berada di luar (bukan pit) sehingga mereka tahu lebih banyak dari saya,” tambah Marquez.
Di saat yang sama, Martin mengaku melakukan kesalahan besar saat memutuskan bertarung dengan 20 ronde.