JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Jaksa Jovi Andrea Bakhtiar, bukannya mendapat dukungan dari Komisi Ketiga DPRK, justru mendapat perasaan negatif saat membeberkan perbuatan rekannya Nella Marcela. Kepala Kejaksaan Negeri Tapanuli Selatan (Kajari), Kota Khalija Harahap.
Jowi didampingi dua pengacaranya, Ahmad Hussain Batubara dan Andy Harakhap, saat mengunjungi Kompleks Parlemen Senayan, Kamis sore (21 November 2024). Tujuannya adalah mencari solusi atas kasus pencemaran nama baik yang saat ini menimpa Jovi.
Jaksa fungsional di Kejaksaan Negeri Tapanuli Selatan ini kini berstatus tersangka setelah dijerat pasal s. Pasal 45 Pasal 4 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) Perubahan Kedua. Kini dia divonis dua tahun penjara atas tuduhan menyebarkan informasi cabul di media sosial.
Baca Juga: Jovi Andrea Bakhtiar bantah tudingan pencemaran nama baik Nella karena masalah sepele
Anggota Komisi III DPR Rudianto Lalo menilai kasus yang dihadapi Jovi hanyalah persoalan sepele. Meski kasus ini bisa mencoreng nama baik Lembaga Adhyaksa.
Sebagai informasi, isu tersebut bermula saat Jovi melalui laman media sosialnya mengungkap kebiasaan Nella berkeliling dengan mobil resmi Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Innova City Khalija Harahap.
Padahal, menurut Jovi, Nella City bukanlah asisten Khalijah, melainkan penjaga narapidana.
Rudianto juga menilai serangan jaksa penuntut umum di media sosial hanya dianggap sebagai hiburan.
“Komisi III sangat ambisius, kita mungkin menghadapi situasi yang saya anggap tidak penting saat ini. Tapi ini akan merugikan penuntutan, katanya.
Ia mengusulkan kepada Kejaksaan Agung untuk menyelesaikan kasus tersebut melalui restorative justice.
Baca Juga: Jovi Soal Usulan Pemecatan Kejagung: Cuti Saya Mendadak Dibatalkan
“Kenapa kamu tidak mencobanya? Panggil saja korbannya, panggil pelakunya, jangan mempermalukan institusi. Memalukan sekali, kata politikus Partai Nasdem itu.
Senada dengan anggota Komisi III DPR RI lainnya, Mangihut Sinaga, yang tidak setuju dengan cara Jovi yang menjadikan Nella biasa membuat dirinya terkenal dengan virus tersebut. Sebab, menurutnya, ada prosedur lain yang bisa diterapkan Jovi jika dinilai tindakan tersebut tidak memenuhi standar yang berlaku.
“Sebagai bawahan pemimpin, apa tanggung jawabmu?” Anda sebenarnya (hanya) melaporkannya, tidak perlu menggunakan media untuk berpendapat lalu menjelek-jelekkan dan menyalahkan. “Saya baru saja melihatnya,” kata Mankhut. penjelasan Jovi
Sementara itu, Jovi membantah tudingan jaksa yang menyebut Nella Marcela menggunakan mobil perusahaannya untuk rapat dan berhubungan seks.
“Betapa salahnya Kejaksaan RI mengatakan dalam hati bahwa saya menuduh Nella Marcela menggunakan mobil dinas Kajari Tapanuli Selatan untuk melakukan hubungan seksual. Padahal tidak demikian,” kata Jovi saat ditemui.
Baca Juga: Jaksa Jovi mengaku Nella kerap mendorong Kajari Tapsel di dalam mobil perusahaan
Menurutnya, alasan postingan foto Nella mengendarai Pajero di akun media sosialnya adalah untuk mengkritiknya.