sp-globalindo.co.id – Ada banyak pengobatan alami yang menawarkan manfaat untuk mengurangi peradangan kronis.
Menurut Medicine Network, peradangan yang berlebihan dan kronis dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan kronis, termasuk penyakit jantung, diabetes, radang sendi, dan kanker.
Dengan mengurangi peradangan kronis, kita dapat mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut.
Jadi apa sajakah solusi alami untuk mengurangi peradangan kronis? Baca artikel ini untuk mengulasnya.
Baca Juga: Herbal Apa yang Menurunkan Gula Darah? Berikut 8… pengobatan alami untuk peradangan kronis
Mengutip MedicineNet dan Healthline, sp-globalindo.co.id merangkum berbagai bahan herbal yang berpotensi menjadi obat alami untuk mengurangi peradangan kronis, antara lain: Kunyit
Kunyit mengandung lebih dari 300 senyawa aktif, dimana kurkumin merupakan senyawa penting dengan sifat antioksidan dan anti inflamasi yang kuat.
Berkat kandungannya tersebut, ramuan herbal ini dikenal sebagai obat alami untuk mengurangi peradangan dan nyeri arthritis.
Kunyit juga bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh, mengobati alergi, mengontrol gula darah, dan menurunkan tekanan darah.
Selain itu, kunyit dapat menjadi obat alami untuk melawan penyakit saraf seperti kanker dan penyakit Alzheimer. jahe
Jahe mengandung lebih dari 100 senyawa aktif, seperti gingerol, shogaol, zingiberene, zingerone dan masih banyak lagi lainnya.
Senyawa tersebut dapat membantu mengurangi peradangan kronis pada tubuh dengan menekan molekul inflamasi.
Misalnya, sebuah penelitian menemukan bahwa mengonsumsi 500 hingga 1.000 miligram (mg) jahe setiap hari dapat mengurangi peradangan pada penderita osteoartritis dengan mengurangi penanda peradangan (Tumor Necrosis Factor/TNF Alpha dan Interleukin-1 beta/IL-1β).
Selain itu, jahe bisa menjadi obat alami untuk meredakan nyeri dan mobilitas sendi.
Baca Juga: Apakah Minum Air Jahe Bisa Menjadi Obat Alami Menurunkan Gula Darah? dunia
Kayu manis dapat menjadi obat alami terutama untuk mengurangi peradangan kronis penyebab penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD), diabetes tipe 2 dan rematik.
Menurut analisis dari 12 penelitian, mengonsumsi 1500-4000 mg kayu manis setiap hari selama 10-11 hari secara signifikan mengurangi penanda inflamasi CRP (protein C-reaktif) dan MDA (malondialdehyde).