sp-globalindo.co.id – Lokakarya Olahraga Internasional (Kemenpora) bertajuk Pemanfaatan kekuatan dan nilai-nilai olahraga untuk memperkuat persatuan dan kesejahteraan masyarakat, diselenggarakan oleh Kantor PBB untuk Penanggulangan Terorisme (UNOCT) dan Kementerian Pemuda. dan Indonesia oleh Kementerian Pemuda dan Permainan Indonesia, yang diselenggarakan di Discovery Kartika Plaza Hotel Badung, Bali.
Workshop yang berlangsung selama tiga hari ini dihadiri oleh keynote speaker dari berbagai institusi antara lain FIFA, UEFA, AFC, PSSI, Premier League, Kemenpora, PBB, SKGS UI, International Olympic Committee (IOC), FIGC, akademisi nasional dan internasional. , LSM, BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme)).
Banyak yang dikirim. Yang terpenting, terdapat kebutuhan untuk meningkatkan konten program olahraga sebagai sarana membangun kohesi sosial di sekolah.
Kerja sama antar olahragawan, kementerian/lembaga, dan perguruan tinggi dalam hal perlindungan dan pemajuan nilai-nilai.
Acara olahraga bekerja sama dengan penyelenggara acara dan badan keamanan untuk memberantas rasisme di seluruh dunia.
Baca juga: Reaksi Persib Usai Dihukum Komdis PSSI Setengah Musim
Tuntutan lainnya adalah menghentikan ujaran kebencian, yang lebih berbahaya daripada terorisme atau ekstremisme.
Desain keselamatan tidak lagi sekedar keselamatan dan keamanan, tetapi juga kenyamanan.
Beberapa rekomendasinya antara lain peralatan pengujian yang sudah tersedia di Eropa. Misalnya, integritas yang diterapkan UEFA bisa menjadi arahan PSSI.
Karena wali yang biasanya terdiri dari relawan dan terkadang orang-orang yang tidak memiliki pengalaman dalam menangani kerumunan, maka diperlukan wali yang berkualitas untuk memastikan kualitas mereka terus meningkat.
Nantinya, level mereka tidak hanya bisa menjangkau kegiatan lokal, tapi juga kegiatan nasional dan internasional.
Terkait dengan rencana pemerintah menjadi tuan rumah Olimpiade 2036, harus ada rencana dari sisi olahraga guna membangun komunitas yang berkelanjutan.
Para peserta lokakarya pertama yang diadakan di Indonesia menegaskan bahwa olahraga adalah alat diplomasi terbaik dalam melawan segala bentuk ekstremisme.
Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia, Dito Ariotedjo meyakini langkah konkrit untuk menjalin kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan UNOCT akan dilakukan pasca ajang olahraga internasional ini.
“Kami sudah berdiskusi dengan UNOCT khususnya Global Sports untuk segera membuka kantor di Indonesia. Sebab kedepannya Indonesia akan mempunyai tempat yang besar dalam bidang olahraga. Menteri Pemuda dan Olahraga Dito mengatakan: “Saya berharap pemerintahan selanjutnya aktif mengupayakan olahraga kelas dunia, khususnya Olimpiade.”
Oleh karena itu, kehadiran, kerja sama, PBB, UNOCT dan olahraga dunia bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Luar Negeri akan semakin meningkatkan nilai Indonesia dan kepercayaan dunia, sebagai otoritas lokal, akan menerima acara tersebut. diadakan di seluruh dunia.