SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Lifestyle

SP NEWS GLOBAL Orgasme Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental, asal Tidak Berlebih

sp-globalindo.co.id – Aktivitas seksual tidak hanya menyenangkan, tapi juga baik. Menurut penelitian, kesenangan fisik dapat bermanfaat bagi kesehatan, membangun hubungan yang lebih kuat, dan bahkan melengkapi olahraga (ya, seks membakar kalori). 

Selain itu, seperti yang ditunjukkan oleh terapis Erin Raiburn, LMFT, LPC-MHSP, NCC, menikmati sensasi seksual melibatkan hormon dengan cara yang bermanfaat bagi kesehatan mental.

“Hormon seks yang dilepaskan dalam tubuh, seperti oksitosin dan endorfin, mengaktifkan pusat kesenangan di otak dan juga meningkatkan perasaan terhubung dan keintiman,” kata Rayburn, pendiri Evergreen Therapy. “Penelitian menunjukkan hal ini membantu dalam mencegah kecemasan dan depresi.”

Baca juga: Manfaat Seks Secara Teratur Bagaimana Orgasme Mempengaruhi Otak

Universitas Rutgers memiliki salah satu pusat penelitian terkemuka yang mempelajari kenikmatan seksual dan orgasme. Melalui uji klinis, mereka telah mengeksplorasi kompleksitas orgasme dan bagaimana interaksinya dengan otak. 

Dr.Barry R. Komisaruk, seorang psikolog dan profesor psikologi di Rutgers, memelopori banyak penelitian di bidang seksologi, kesenangan, dan terapi seks. 

Secara khusus, ia mempelajari bagaimana rangsangan seksual mempengaruhi otak melalui sumsum tulang belakang dan juga saraf vagus, yang memfasilitasi komunikasi antara alat kelamin dan otak.

Dalam salah satu penelitiannya yang diterbitkan dalam The Journal of Sexual Medicine, Komisaruk mempelajari orgasme 10 wanita berbeda menggunakan pemindai fMRI. 

Ia menemukan, saat tubuh terangsang dan orgasme, aliran darah ke area genital akan meningkat hingga memicu aktivitas saraf. Ini mempengaruhi beberapa wilayah otak, termasuk korteks sensorik, motorik, frontal, dan serebral.

Baca juga: 8 Tips Orgasme Lebih Baik Sesuai Rekomendasi Pakar Seks

Sebuah ulasan yang diterbitkan di European Psychiatry juga mengamati stimulasi saraf vagal dan bagaimana hal itu dapat berfungsi sebagai pengobatan jangka panjang untuk depresi kronis atau berulang. 

Seperti yang dikatakan Rayburn, ketika saraf vagus dirangsang, ia melepaskan oksitosin, norepinefrin, dan serotonin, semua bahan kimia organik yang membantu mengatur suasana hati dan perilaku. Hal ini dapat membantu mengurangi gejala stres dan depresi. Apakah frekuensi orgasme berpengaruh terhadap manfaat ini?

Penelitian belum menentukan apakah frekuensi orgasme—seberapa sering Anda mengalaminya—berperan dalam kesehatan mental. Dalam tulisannya, Komisaruk menemukan bahwa orgasme akan membuka hormon kesenangan tersebut dan bahkan meningkatkan fungsi kognitif.

Namun, seperti yang ditunjukkan oleh studi psikologi tahun 2020, beberapa ahli berpendapat bahwa masturbasi berlebihan dapat menimbulkan efek sebaliknya, yaitu menimbulkan efek negatif secara psikologis, fisik, sosial, dan moral. 

Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan definisi standar “masturbasi berlebihan” dan bagaimana pengaruhnya terhadap seseorang dalam jangka panjang.

Secara umum, orgasme dapat meningkatkan mood kita dan memberikan manfaat positif bagi kesehatan mental kita. Baik itu masturbasi atau seks berpasangan, kita tidak hanya mendapatkan kenikmatan seksual, tetapi manfaat otak yang mengikutinya.

Baca juga: 10 Jenis Orgasme Wanita dan Cara Mendapatkannya Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://vvv.vhatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *