SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

Padi Biofortifikasi: Solusi Gizi untuk Masyarakat Indonesia

BANYUWANGI, sp-globalindo.co.id – Beras biofortifikasi dengan kandungan zat besi tiga kali lipat dari beras biasa diharapkan dapat membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan nutrisi, terutama zat besi, yang seringkali menjadi salah satu penyebab diabetes dan meningkatnya kemacetan di Indonesia.

Ratih Anggraeni, Direktur Keamanan dan Pengelolaan Air Danone Indonesia, menjelaskan uji coba beras biofortifikasi ini nantinya akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Indonesia.

Harapannya, beras biofortifikasi ini bisa memenuhi kebutuhan zat besi masyarakat itu sendiri. Jadi sejalan dengan visi dan misi Danone Indonesia, kata Ratih dalam acara pencarian pangan 2024 bersama Danone Indonesia di Desa Benelan Kidul, Kabupaten Banyuwangi pada Rabu (11/06/2024).

Baca Juga: Cita-cita Banyuwangi 2030 Tercapai Melalui Pelayanan Respon Pyrosis, Sehat dan Terjangkau

Pengembangan beras biofortifikasi ini tidak berjalan sendirian.

Kerjasama dengan Pandawa Agri Indonesia dan pemerintah Kabupaten Banyuwangi sangat penting untuk menyukseskan proyek ini.

Pandawa Agri Indonesia bertanggung jawab memberikan pendampingan kepada petani dalam penerapan pertanian ekologis dan pertanian berkelanjutan.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus mendukungnya dengan menyerap tanaman biofortifikasi sebagai bagian dari pelayanan pangan di wilayah tersebut.

Wahyudi, Kepala Inovasi PT. Pandawa Agri Indonesia menjelaskan salah satu manfaat pengurangan penggunaan pestisida dalam produksi beras biofortifikasi adalah upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.

“Menggunakan lebih sedikit pestisida, yang jelas dari segi kesehatan, lebih baik, karena residunya akan lebih sedikit,” ujarnya.

Tidak hanya sisi produksinya yang ditentukan, tetapi juga distribusi dan harga.

Kemitraan antara Bulog, Pandawa Agri dan pemerintah daerah berkomitmen untuk menjadikan produk biofortifikasi dapat diakses oleh masyarakat luas dengan biaya yang terjangkau.

Hal ini sejalan dengan visi Bulog, yakni pentingnya pangan yang tidak hanya murah, namun juga membahagiakan dan menyehatkan.

Baca juga: Kecukupan Gizi Ibu Hamil: Kunci Cegah Stunting Sejak Dini Mengurangi Stunting Melalui Fortifikasi Pangan

Salah satu cara di balik pengembangan beras biofortifikasi adalah untuk mengurangi penyumbatan yang merupakan masalah besar di Indonesia.

Pada saat yang sama, Direktur Medis dan Penelitian Danone Indonesia Dr. Dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH mengatakan fortifikasi pangan khususnya beras terbukti secara klinis dapat memperbaiki pangan suatu negara.

Beras biofortifikasi, yakni yang telah “dihubungkan” dengan zat gizi mikro, dapat diserap tubuh dengan lebih baik.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *