sp-globalindo.co.id – Indonesia disebut-sebut bisa menjamin keselamatan timnas Bahrain saat melakoni laga tandang pada babak kedelapan kualifikasi Piala Dunia 2026 Maret mendatang.
Asosiasi Sepak Bola Bahrain (Bahrain FA) sebelumnya telah mengumumkan niatnya untuk mengajukan permintaan kepada FIFA dan AFC untuk mengubah venue kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi venue netral.
Hal ini sejalan dengan ancaman kaum nasionalis terhadap komentar pribadi pemain Bahrain di media sosial, serta serangan siber terhadap situs resmi asosiasi usai pertandingan Bahrain melawan Indonesia pekan lalu.
PSSI sendiri menyatakan akan menyurati AFC untuk melanjutkan pertandingan di Jakarta, dengan tetap menjamin keamanan dan kenyamanan para pemain Bahrain.
Baca Juga: Bahrain usulkan perubahan venue ke FIFA untuk menghadapi Indonesia
Menurut pakar keselamatan dan keamanan berlisensi FIFA, Nugroho Setiawan, federasi sudah siap melakukan hal tersebut bersama lembaga terkait.
“Harusnya sangat mungkin. Hanya perlu keseriusan seluruh aktor keamanan,” kata Nugroho kepada sp-globalindo.co.id, Kamis (17 Oktober 2024).
“Jika ada VVIP, konfigurasi keamanan tidak boleh digunakan untuk menguntungkan individu atas nama VVIP.”
Tentu saja dimulai dari keseriusan PSSI sendiri dalam melakukan koordinasi awal dengan pihak kepolisian dan instansi lainnya.
“Keamanan dan keselamatan PIC saat ini tidak memadai. Mereka jauh dari kemampuan.”
Menurutnya, menjamin keselamatan timnas Bahrain di Jakarta akan sangat penting bagi wajah Indonesia di mata dunia.
Baca juga: Pengamat: Tuntutan Federasi Bahrain membuat Indonesia terpojok
Pria yang menjabat sebagai petugas keamanan PSSI antara tahun 2008 hingga 2020 itu bahkan tidak ingin melihat Bahrain dan harus menggunakan barakuda atau kendaraan taktis lainnya untuk menuju stadion.
“Ini harusnya langsung ditindaklanjuti Ketum/Exco PSSI untuk menjaga nama baik Indonesia dan melanjutkan diplomasi olahraga (sepak bola) untuk kepentingan nasional dan internasional,” lanjutnya.
“Buka jalan dan lanjutkan ke level di bawahnya. Pengamanan harus dimulai dari kedatangan tim kunjungan. Keamanan jalan untuk pergerakan tim dan ofisial, pemukiman warga, dan tempat latihan juga disertakan.”
“Tentu saja harus bisa. Tanpa penggunaan kendaraan taktis, itulah sepak bola, bukan perang (ini sepak bola, bukan perang). Biaya seharusnya tidak menjadi masalah, kali ini biaya yang mahal harus sesuai dengan nama baik. dari Indonesia. .” Himbauan kepada para pengikut Garuda
Terkait suporter yang meninggalkan jejak digital dalam jumlah besar di akun pemain dan FA Bahrain, Nugroho meminta federasi lebih proaktif menjangkau jaringan Indonesia.